Connect with us

Event

Peugeot Django 150 Melakukan Comeback di IIMS 2024 dengan Harga Rp 65 Juta

Published

on

Peugeot Motocycles Indonesia, yang juga dikenal sebagai PT Delapan Selaras Sukses, turut meramaikan panggung Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 yang berlangsung dari 15 hingga 25 Februari 2024. Perusahaan ini memperkenalkan kembali Django 150 dan Django 150 Limited Edition dalam pameran tersebut.

Firstio Dhenoviasa, PR Manager Peugeot Motocycles Indonesia, mengungkapkan bahwa kehadiran mereka di IIMS 2024 adalah komitmen untuk terus memberikan pengalaman berkendara terbaik kepada pelanggan. “Kami berharap para pengunjung dapat merasakan skuter dengan kenyamanan premium yang menjadi landasan filosofi Peugeot Django 150,” ucapnya di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Kamis, 15 Februari 2024.

Selain memamerkan motor terbaru, Peugeot Motocycles juga mengadakan berbagai kegiatan menarik selama pameran, termasuk demonstrasi produk, lomba foto media sosial, sesi tanya jawab dengan perwakilan Peugeot, dan kesempatan untuk mencoba langsung Django 150.

Perusahaan ini juga menawarkan penawaran spesial dan program khusus selama periode pameran, memberikan kesempatan langka bagi para penggemar Peugeot untuk memperoleh produk berkualitas tinggi dengan penawaran menarik.

“Dengan kehadiran Peugeot Motocycles Indonesia kembali di IIMS 2024, kami berharap dapat lebih mendekatkan diri dengan konsumen, memperluas jangkauan pasar, dan terus memberikan kontribusi positif untuk perkembangan industri skuter premium di Indonesia,” tambah Tio.

Dari segi desain, body Django 150 menampilkan tampilan unik dan berbeda, walaupun gaya retro saat ini sudah banyak diusung oleh skutik lainnya. Tersedia dalam berbagai pilihan warna, termasuk Milky White, Adventure Green, dan Racing Green. Selain itu, varian two-tone juga tersedia dengan kombinasi warna seperti Ink Black & Mad Black, Milky White & Deep Ocean Blue, serta Dragon Red & Milky White. Warna cat juga bisa dipilih dalam varian matte dan glossy.

Dalam hal harga, Django 150 dijual seharga Rp 65 juta, dengan harga tersebut sudah termasuk on the road (OTR) area Jabodetabek.

Peugeot Motorcycles pertama kali masuk ke Indonesia pada 2015 melalui Garansindo Inter Global dengan nama Peugeot Scooters Indonesia. Setelah diambil alih oleh Stokeswood Group pada tahun 2018, namanya berubah menjadi Peugeot Motorcycles Indonesia. Setelah beberapa tahun absen dan menghentikan distribusi penjualannya, Peugeot Motorcycles kembali ke Indonesia pada awal 2023, kali ini di bawah naungan Moto8 Group. Model pertama yang diperkenalkan adalah Django 150.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Event

Fuboru All Out di Matapanah Cup Race 2025 Seri 2: Bukan Sekadar Sponsor, Tapi Sahabat Balap!

Published

on

By

Fuboru kembali membuktikan bahwa mereka bukan hanya nama di balik kemasan sparepart, tetapi juga “teman seperjuangan” para pebalap dan mekanik di lintasan. Pada gelaran Matapanah Cup Race (MCR) 2025 Seri 2 Surabaya yang berlangsung 9–10 Agustus, Fuboru hadir bukan hanya sebagai sponsor, tapi turun langsung ke arena untuk merasakan denyut nadi kompetisi nasional.

Berbekal misi besar, Fuboru membawa sederet komponen andalan — terutama di sektor pengereman, yang menjadi fokus utama demi memberikan kendali maksimal saat detik-detik krusial balapan. Kehadiran mereka juga menjadi ajang riset lapangan, mengamati dari dekat apa yang benar-benar dibutuhkan para pembalap dan kru di tengah panasnya persaingan.

“Kita support MCR karena ini event yang luar biasa. Selain itu, kita sedang mempersiapkan part pengereman baru yang akan segera rilis. Pokoknya, tunggu saja kejutan dari Fuboru, teman-teman mekanik dan pembalap!” ujar William dari Fuboru penuh semangat.

Langkah ini menegaskan komitmen Fuboru untuk memberikan solusi tepat guna bagi dunia balap Tanah Air. Lebih dari sekadar produk, Fuboru ingin menjadi mitra yang paham detak jantung racing, membantu setiap rider menembus batas, dan membawa mimpi podium jadi kenyataan.

Continue Reading

Electric Vehicle

Parkir, Cas, Jalan Lagi! Pengisian Daya Nirkabel Motor Listrik Bukan Lagi Mimpi?

Published

on

By

Di tengah pertumbuhan pesat pengguna motor listrik, satu kendala klasik masih jadi momok: repotnya pengisian daya. Kabel ketinggalan, colokan tidak cocok, atau stasiun pengisian yang penuh adalah cerita sehari-hari para pengguna EV roda dua.

Namun kini, harapan itu hadir lewat inovasi pengisian daya nirkabel, yang siap mengubah cara kita berinteraksi dengan kendaraan masa depan.
Adalah Tiler Compact, sistem wireless charging yang awalnya dirancang untuk sepeda listrik, tapi mulai dilirik sebagai solusi realistis bagi motor listrik urban.

Bayangkan ini: cukup menurunkan standar samping, lalu motor langsung terisi daya otomatis—tanpa kabel, tanpa buka-tutup soket, tanpa ribet. Persis seperti kita meletakkan smartphone di atas pad charger.

Perangkat seukuran laptop ini tahan cuaca ekstrem, hanya butuh stopkontak biasa, dan satu sumber daya bahkan bisa menyuplai hingga 24 unit pengisi daya. Cocok untuk parkiran apartemen, gedung kantor, hingga pusat perbelanjaan.
Waktu isi ulangnya memang belum secepat kabel (sekitar 3,5 jam untuk 500 Wh), tapi cukup untuk memenuhi kebutuhan harian pengguna motor listrik di kota.

Lebih dari sekadar teknologi, ini adalah upaya menjawab keresahan banyak rider masa kini. Gerakan sederhana seperti memarkir motor bisa menjadi langkah besar menuju efisiensi dan kenyamanan.

Namun, tantangan sesungguhnya kini ada di tangan para pabrikan otomotif. Dibutuhkan standardisasi dan kolaborasi agar teknologi pengisian daya nirkabel bisa diintegrasikan secara massal dan lintas merek.

Jika semua pihak bersatu, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat, kita hanya perlu memarkir motor—dan baterai akan terisi otomatis.
Masa depan itu makin dekat. Kita hanya perlu menyambutnya.

Continue Reading

Event

Suzuka 8 Hours: Lebih dari Sekadar Balapan, Ini Pertarungan Harga Diri Pabrikan Dunia!

Published

on

By

Di tengah gegap gempita balap dunia seperti MotoGP di Assen atau TT Isle of Man yang ekstrem, satu event justru menjadi panggung paling sakral bagi pabrikan Jepang—Suzuka 8 Hours. Balapan ketahanan legendaris ini bukan hanya soal adu kecepatan, tapi soal gengsi, kebanggaan, dan harga diri industri otomotif Jepang.

Tahun ini, Suzuka 8 Hours kembali dengan nuansa emosional yang lebih dalam. Untuk pertama kalinya sejak 2019, empat raksasa Jepang—Honda, Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki—kembali bertarung dalam arena yang sama. Tapi mungkin ini juga menjadi momen terakhir mereka tampil bersama, menyusul keputusan Suzuki hengkang dari dunia balap pada akhir 2022. Sebuah era bisa saja benar-benar berakhir di sini.

Bagi para rider dan kru, Suzuka 8 Hours bukan hanya balapan. Ini seperti gladiator yang bertarung di colosseum—di hadapan para CEO dan direktur top pabrikan yang menatap tajam dari pit lane. Kemenangan di Suzuka bisa mengubah hidup, menjadi tiket menuju karier seumur hidup. Kalah? Bukan sekadar kehilangan piala, tapi kehilangan muka di hadapan seluruh dunia.

Sirkuit Suzuka memang tak sepanjang Le Mans, tapi intensitasnya brutal. Tiap tikungan seperti Degner dan 130R menuntut presisi luar biasa. Dalam hitungan jam, tim harus menyeimbangkan gaya sprint agresif dan daya tahan mesin, dengan waktu pit stop menjadi penentu hidup-mati hasil akhir.

Dan jangan lupa, aura magis Suzuka tetap utuh. Meski dunia kini bisa menonton balapan dari mana pun, Suzuka tetap punya pesonanya sendiri—tradisi, semangat, dan semesta loyalitas fans Jepang yang selalu penuh di tribun, memberi sorakan hangat dalam atmosfer yang tak bisa disamakan.

Suzuka 8 Hours adalah puncak dari segalanya. Bukan sekadar balapan—ini adalah pertempuran takdir.

Continue Reading

Trending