Industri otomotif Asia diguncang keputusan besar dari Hanoi. Pemerintah Vietnam resmi menargetkan penghentian penggunaan motor bensin mulai 2026 sebagai langkah agresif menekan polusi udara yang makin mengkhawatirkan di kota-kota besar seperti Hanoi dan Ho Chi Minh City.

Namun di balik visi lingkungan yang ambisius ini, awan kecemasan mulai menyelimuti pabrikan Jepang: Honda, Yamaha, hingga Suzuki. Mereka selama ini menjadi raksasa penguasa pasar roda dua Vietnam—bahkan sampai masyarakat setempat menyebut motor = “Honda”.

Kedutaan Besar Jepang sampai turun tangan mengirim surat resmi kepada pemerintah Vietnam. Isinya: peringatan keras soal dampak ekonomi yang bisa “menghancurkan” ribuan dealer dan pemasok komponen. Industri pendukung diprediksi bakal goyah, banyak yang terancam bangkrut jika transisi menuju elektrifikasi dilakukan secara mendadak.

Vietnam adalah pasar emas roda dua dengan 80% penduduknya naik motor setiap hari. Nilainya menyentuh USD 4,6 miliar, salah satu yang terbesar di dunia. Maka, kebijakan ini bukan hanya soal mengganti bensin dengan baterai—tetapi mengubah kultur mobilitas seluruh bangsa.

Honda sebagai pemain dominan, dengan penjualan 2,6 juta unit tahun lalu dan empat pabrik aktif di Vietnam, jadi pihak yang paling terpukul. Sejak kebijakan larangan diumumkan, penjualan mereka anjlok 22% pada Agustus 2025. Meski ada sedikit perbaikan, grafik penjualannya masih menurun tajam secara tahunan.

Meski begitu, Honda menyatakan akan tetap bertahan. Mereka melihat kebijakan ini juga sebagai peluang mempercepat era baru—model listrik seperti CUV e: dan ICON e: jadi tumpuan harapan.

Pemerintah Vietnam tetap teguh: “Mengurangi emisi adalah tanggung jawab global.” Mereka yakin bahwa masa depan Vietnam ada pada kendaraan bebas polusi—dan transisi ini harus dimulai sekarang.

Pertanyaannya…
Apakah industri siap?
Atau justru ini menjadi awal revolusi besar roda dua Asia?

Dan dunia otomotif pun menahan napas melihat langkah berani Vietnam menghadapi masa depan.

Kawasaki kembali membangkitkan adrenalin para pecinta dua roda lewat peluncuran Z650 S 2026, generasi terbaru dari keluarga supernaked yang kini tampil lebih berani, modern, dan tetap mempertahankan DNA kenyamanan khas Jepang.

Motor ini bukan sekadar facelift — ia adalah evolusi dari jiwa streetfighter Kawasaki. Tampilan baru yang lebih berotot, dipadu revisi ergonomi dan teknologi canggih, menjadikan Z650 S 2026 terasa lebih hidup, seolah siap menantang aspal di setiap tarikan gasnya.

Posisi berkendara kini lebih agresif berkat pijakan kaki yang direvisi dan jok depan yang dirancang lebih empuk serta lebih tinggi 15 mm dari versi sebelumnya. Di sisi lain, bagian belakang dibuat 20 mm lebih lebar, sementara jok pembonceng mendapat tambahan bantalan 10 mm, memberikan keseimbangan antara kenyamanan dan gaya sporty khas motor harian berperforma tinggi.

Setang fatbar baru yang lebih lebar 30 mm membuat kontrol semakin stabil, menciptakan sensasi berkendara yang lebih natural — perpaduan sempurna antara handling ringan dan kestabilan saat menikung cepat.

Dari sisi tampilan, desain headlamp LED tiga arah menjadi sorotan utama. Tatapan tajam dan lampu belakang LED memberikan kesan agresif dan modern yang kuat, seolah menegaskan bahwa Z650 S adalah motor yang siap mencuri perhatian di jalanan.

Teknologinya pun tak kalah menggoda. Kawasaki melengkapi motor ini dengan panel TFT 4,3 inci terbaru yang kini bisa terkoneksi ke aplikasi Rideology. Pengendara dapat menyesuaikan tampilan layar, melihat data perjalanan, hingga mengatur mode pencahayaan otomatis — menghadirkan pengalaman berkendara yang makin personal dan futuristik.

Jantung pacunya tetap mengandalkan mesin 649cc parallel-twin 67 Hp berpendingin cairan, yang sudah dikenal responsif di putaran rendah dan menengah. Mesin ini kini disempurnakan agar lebih halus, efisien, dan bertenaga di berbagai kondisi jalan — baik untuk perjalanan urban maupun touring jarak jauh.

Untuk menunjang performa, Kawasaki menambahkan kopling slipper clutch, sistem pendinginan baru dengan penutup kipas radiator, serta opsi quickshifter bagi pengendara yang ingin sensasi shifting lebih agresif.

Sistem pengereman dipercayakan pada dual disc 300 mm di depan dan single disc 220 mm di belakang dengan ABS Continental terbaru, memastikan kontrol optimal di setiap situasi.

Z650 S 2026 akan hadir dalam tiga kombinasi warna menggoda: Ebony/Metallic Carbon Grey, Candy Lime Green/Metallic Carbon Grey, dan Metallic Matte Graphenesteel Grey/Metallic Flat Spark Black. Motor ini dijadwalkan meluncur di Inggris mulai Januari 2026, dengan harga sekitar £7.199 atau Rp159 jutaan.

Kini, pertanyaannya — apakah Kawasaki Motor Indonesia siap membawa sang streetfighter modern ini ke Tanah Air? Karena jelas, Z650 S 2026 bukan cuma motor, tapi manifestasi jiwa kebebasan dan performa yang dicari para rider sejati.

Ducati kembali menegaskan dominasinya di dunia adventure touring lewat Multistrada V4 Rally 2026 — motor yang bukan hanya dirancang untuk perjalanan jauh, tapi untuk menaklukkan dunia tanpa batas.

Model terbarunya ini membawa aura yang benar-benar menggoda: desain yang gagah, postur maskulin, dan DNA touring yang berpadu sempurna dengan performa superbike. Ducati memperkuat identitas Multistrada dengan fairing aerodinamis baru, windshield lebih tinggi, serta tangki 30 liter yang memberi daya jelajah ekstra untuk melibas ribuan kilometer jalan raya maupun trek berbatu.

Dibalik tampilan elegannya, tersimpan mesin V4 Granturismo 1.158 cc — jantung bertenaga buas namun halus, memuntahkan 170 hp di 10.750 rpm dan torsi 121 Nm di 8.750 rpm. Tenaga besar ini bukan sekadar angka, tapi simbol dari semangat Ducati: kenyamanan, kekuatan, dan kendali total.

Teknologi juga menjadi senjata utamanya. Ducati menanamkan suspensi semi-aktif Skyhook DSS EVO terbaru, mode Enduro yang siap menghadapi medan liar, serta sistem radar depan-belakang dengan fitur Adaptive Cruise Control dan Blind Spot Detection.
Setiap fitur dirancang untuk satu tujuan — menjadikan setiap perjalanan lebih cerdas, aman, dan menyenangkan.

Tak ketinggalan, hadir pula fitur deaktifasi silinder belakang otomatis, yang membuat mesin lebih efisien saat berhenti lama, tanpa mengorbankan performa khas V4-nya.

Rasa nyaman makin maksimal berkat sadel ergonomis, windshield lebar, dan layar TFT 6,5 inci yang intuitif. Semua detail kecil ini dirancang agar pengendara bisa fokus pada satu hal: menikmati perjalanan panjang tanpa batas.

Ducati menegaskan, Multistrada V4 Rally 2026 bukan sekadar motor touring, tapi sebuah alat eksplorasi mewah yang memadukan teknologi, adrenalin, dan kebebasan.
Inilah motor untuk mereka yang tidak hanya ingin pergi jauh — tapi ingin merasakan hidup di setiap kilometer yang mereka lalui.