Connect with us

Motor

Hematnya! Perjalanan Jakarta-Semarang dengan Mobil Listrik Neta V Hanya Menghabiskan Kurang dari Rp 100 Ribu

Published

on

Mobil listrik semakin menjadi pilihan utama untuk perjalanan jarak jauh, terutama dari Jakarta ke Semarang. Selain ramah lingkungan, kendaraan ini juga diklaim memiliki biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan mobil bensin. Untuk membuktikan efisiensinya, tim detikOto melakukan perjalanan dengan mobil listrik terbaru, Neta V, dari dealer Neta di Tebet menuju Semarang.

Sebelum berangkat, baterai mobil terisi penuh, memberikan jangkauan hingga 401 km. Tim detikOto tak khawatir karena sepanjang perjalanan, mereka dapat mengisi ulang baterai di SPKLU ultra fast charging di beberapa Rest Area.

Tim detikOto mencatat tiga kali berhenti untuk mengisi ulang baterai selama perjalanan. Pada pemberhentian pertama di km 130, dengan kondisi baterai 68%, mereka mengisi 10,4 kWh, meningkatkan baterai menjadi 91%, dengan biaya sekitar Rp 25.654.

Berlanjut ke Rest Area 228, dengan baterai 64%, tim detikOto mengisi 12 kWh, mencapai 85% baterai dengan biaya Rp 29.601. Di km 379, dengan baterai 48%, pengisian hanya dilakukan hingga 70%, sekitar 9,87 kWh, dengan biaya Rp 28.280 termasuk PPJ (10% dari biaya kWh).

Total biaya pengisian selama perjalanan Jakarta-Semarang mencapai Rp 83.535, belum termasuk tol sebesar Rp 424.500 dari Tol Dalam Kota di Jakarta. Jika digabungkan dengan biaya tol, total mencapai Rp 508.035.

Penting dicatat bahwa pengisian baterai menggunakan ultra fast charging memakan waktu singkat, seperti contoh pengisian 9,87 kWh yang hanya membutuhkan 14 menit. Dengan semua keuntungan ini, apakah menurut Anda menggunakan mobil listrik dari Jakarta ke Semarang merupakan pilihan yang hemat dan efisien?

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Motor

Benelli TNT 125 2025 Resmi Meluncur, Motor Mini yang Bikin Jatuh Cinta dari Pandangan Pertama!

Published

on

By

Di tengah gemuruh dunia roda dua, Benelli kembali mencuri perhatian dengan merilis TNT 125 model 2025. Motor mini sport ini hadir bukan sekadar pembaruan teknis, tetapi juga membawa semangat berkendara yang lebih menyenangkan—terutama bagi rider pemula yang ingin tampil beda namun tetap aman dan percaya diri.

Dengan desain agresif yang ringkas dan karakter lincah, TNT 125 mengusung mesin 125 cc SOHC 4-katup berpendingin oli. Tenaganya mencapai 8,2 kW pada 9.500 rpm, cukup bertenaga untuk ukuran mini bike namun tetap bersahabat untuk dikendalikan. Torsi puncak di 10 Nm pada 7.000 rpm pun membuatnya responsif sejak putaran bawah.

Dibekali transmisi 5-percepatan dan kopling manual, sensasi sport riding tetap terasa lengkap. Rangka tralis ringan, suspensi depan inverted, serta rem cakram depan-belakang memberikan kombinasi handling dan keamanan yang mantap. Ditambah pelek 12 inci berbalut ban gambot, motor ini terlihat kecil tapi tangguh!

Tak hanya performa, Benelli juga menonjolkan gaya hidup dalam motor ini. Tersedia empat pilihan warna yang modis, termasuk varian hijau spesial. Di Jepang, harganya dimulai dari 368.500 Yen (sekitar Rp42 jutaan)—terjangkau, tapi punya nilai emosional yang tinggi untuk jadi motor pertama atau koleksi kedua.

💬 “Buat yang baru naik motor, atau yang ingin nostalgia dengan gaya naked mini bike, TNT 125 ini bisa jadi teman riding terbaikmu,” ujar perwakilan Benelli dengan penuh semangat.

Continue Reading

Motor

Yamaha Rayakan 70 Tahun Legenda Off-Road dengan YZ Edisi Khusus: Ikonik, Nostalgik, dan Lebih Ganas!

Published

on

By

Yamaha kembali menyapa dunia off-road dengan gebrakan penuh sejarah. Dalam rangka memperingati 70 tahun kiprah mereka di dunia dirtbike, pabrikan asal Jepang ini resmi merilis Yamaha YZ 70th Anniversary Edition—sebuah selebrasi yang tak hanya memanjakan mata, tapi juga menyalakan kembali semangat balap sejati.

Ada empat model istimewa yang dirilis: YZ450F, YZ250F, YZ250, dan YZ125. Masing-masing tampil dengan balutan livery klasik bersejarah yang terinspirasi dari YZM400F, motocross 4-tak pertama Yamaha yang melegenda. Warna putih dominan, dipadu garis hitam dan sentuhan merah, sukses membangkitkan aura vintage yang begitu kuat.

Namun bukan cuma soal tampilan, Yamaha juga memberikan sentuhan teknis yang lebih matang. YZ450F jadi model dengan upgrade paling signifikan: dari mesin dan sasis yang makin ringan dan responsif, suspensi terbaru, sampai kopling hidrolik baru yang lebih tangguh untuk medan berat. Semuanya dirancang untuk satu tujuan: membuat setiap detik di lintasan jadi pengalaman tak terlupakan.

Tak ketinggalan, aplikasi Power Tuner generasi baru juga dibenamkan. Fitur ini memungkinkan pengendara mengatur traction control, launch control, hingga engine mapping langsung dari smartphone. Teknologi modern berpadu dengan semangat klasik—Yamaha tahu cara menyentuh hati penggemar sejatinya.

Kini, keempat model YZ edisi 70 tahun ini sudah dipasarkan untuk pasar Amerika, dengan harga mulai dari Rp120 jutaan hingga Rp170 jutaan. Momen ini bukan sekadar peluncuran produk, tapi selebrasi penuh makna akan warisan Yamaha dalam dunia motocross.

Yamaha tak sekadar merayakan usia—mereka menghidupkan kembali semangat kompetisi yang tak lekang waktu.

Continue Reading

Mobil

Skyrider X6: Motor Terbang Rp1,1 M yang Siap Mengubah Cara Kita Melaju!

Published

on

By

Langit bukan lagi batas. Dari negeri dengan ambisi teknologi tanpa henti, China kembali membuat gebrakan futuristik. Melalui kolaborasi Kuickwheel dan Rictor, mereka resmi meluncurkan Skyrider X6, motor terbang pertama yang dipasarkan secara massal. Harganya? Tembus Rp1,1 miliar, namun kemampuannya terbang membuat kendaraan konvensional terlihat kuno.

Bayangkan ini: Perjalanan darat 90 menit di kota padat seperti Shanghai, bisa dipangkas hanya 15 menit di udara. Inilah mimpi para pengendara yang jenuh dengan kemacetan—terwujud dalam bentuk nyata.

Secara teknis, Skyrider X6 mengusung desain reverse trike dengan dua roda di depan dan satu di belakang. Saat di darat, ia melaju hingga 70 km/jam sejauh 200 km. Tapi yang paling mengguncang adalah mode terbangnya: enam rotor, enam sumbu, dan kecepatan maksimum 72 km/jam, dengan durasi terbang sekitar 20 menit.

Kecanggihan bukan cuma soal performa, tapi juga keamanan. Setiap rotor dikendalikan secara independen. Jika satu gagal, sistem akan otomatis membackup. Tak hanya itu, disematkan juga parasut balistik otomatis, fitur yang sebelumnya hanya dimiliki drone militer.

Namun, tantangan bukan datang dari mesin, tapi dari regulasi. Skyrider X6 belum bisa digunakan bebas karena wilayah udara rendah di China belum terbuka untuk kendaraan sipil. Pengendara pun harus memiliki lisensi light sport aircraft, yang biaya pelatihannya mencapai Rp100 jutaan.

Meskipun demikian, peluncuran Skyrider X6 membuka harapan baru. Masa depan mobilitas benar-benar hadir lebih cepat dari yang kita bayangkan—dan kini, bahkan motor pun bisa terbang.

Continue Reading

Trending