Connect with us

Mobil

Hyundai Siap Gempur Pasar, Creta N Line Masuk Radar 2025!

Published

on

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) akhirnya memberikan sinyal kuat terkait kemungkinan hadirnya Hyundai Creta N Line tahun depan! SUV kompak bergaya sporty ini disebut akan menjadi andalan baru, melengkapi jajaran produk Hyundai yang makin agresif di pasar otomotif Tanah Air. Tak main-main, Creta dan Stargazer kini menjadi tulang punggung dengan kontribusi hingga 40% dari total penjualan Hyundai.

“Semua pabrikan besar punya varian sporty di lini produknya. Kami ingin menunjukkan bahwa Hyundai, terutama di segmen EV dan kendaraan sporty, juga mampu memberikan performa tinggi dengan desain yang menggoda,” ungkap Fransiscus Soerjopranoto, COO HMID, saat diwawancarai di Jakarta (12/12/2024).

Creta N Line: Siap Gebrak Pasar, Tapi Kapan?

Meski Frans belum memastikan tanggal peluncurannya, Creta N Line dipastikan jadi salah satu opsi yang tengah dipertimbangkan serius. Hyundai sendiri dikenal dengan varian N dan N Line yang ikonik, seperti Ioniq 5 N dan Kona Electric N Line.

“Bukan hanya Creta N Line, bahkan model lain seperti Palisade, Santa Fe, hingga Stargazer N Line pun memungkinkan,” ujar Frans, memberi isyarat kejutan besar dari Hyundai.

NJKB Sudah Terdaftar, Harganya?

Tanda-tanda hadirnya Creta N Line makin kuat setelah namanya tercatat di situs NJKB (Nilai Jual Kendaraan Bermotor). Ada tiga tipe yang muncul:

  • Creta NLINEGLS4X2 AT – Rp 223 juta
  • Creta NLINETOP4X2 AT – Rp 246 juta
  • Creta NTRBO 1.5 4X2AT – Rp 240 juta

Namun, angka tersebut adalah nilai sebelum pajak dan bukan harga jual resmi. Dengan demikian, banderol pastinya baru akan diumumkan mendekati peluncuran.

Sporty, Futuristik, dan Siap Menjawab Kebutuhan Konsumen

Hyundai memastikan, kehadiran Creta N Line adalah langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia yang mencari kendaraan dengan performa tangguh, desain sporty, dan fitur modern. Dengan reputasi lini N dan N Line yang sudah mendunia, Creta N Line diprediksi akan menjadi game-changer di segmen SUV kompak.

Kira-kira, apakah Hyundai Creta N Line akan menjadi “mainan baru” favorit pecinta otomotif Indonesia? Nantikan gebrakannya di tahun 2025!

Electric Vehicle

BYD Atto 2 Muncul di Data NJKB, Pertanda SUV Listrik Baru Siap Mengaspal di Indonesia?

Published

on

By

Isu kemunculan BYD Atto 2 di Indonesia kian tak terbendung. Dua kode misterius—SC3E-ETD-1 (4×2) AT dengan nilai jual Rp 281 juta dan SC3E-STD-1 (4×2) AT senilai Rp 245 juta—baru saja muncul di data Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) Bapenda DKI Jakarta. Menariknya, penambahan ini membuat daftar model BYD di NJKB menjadi 15 unit, padahal BYD Indonesia saat ini resmi memasarkan 13 model saja.

Bagi para pecinta otomotif, ini bukan sekadar angka di tabel pajak. Ini adalah sinyal kuat bahwa sebuah pemain baru tengah bersiap memasuki arena, membawa aroma persaingan segar di segmen SUV listrik.

Seorang tenaga penjual BYD di Jakarta membocorkan sedikit gambaran, bahwa Atto 2 kemungkinan hadir tahun depan dengan harga di kisaran Rp 300 jutaan lebih—posisi strategis di antara Atto 1 (mulai Rp 195 juta) dan Atto 3 (sekitar Rp 390 juta). “Mungkin masuknya tahun depan, dan harganya di atas Atto 1,” ujarnya, sembari tersenyum penuh arti.

Jika prediksi harga ini benar, Atto 2 berpotensi menjadi SUV listrik paling kompetitif di kelasnya—mengandalkan dimensi yang ringkas namun lapang, performa yang siap diajak ngebut, serta teknologi elektrifikasi mutakhir khas BYD.

Meski pihak BYD Indonesia masih bungkam, para penggemar otomotif kini dibuat tak sabar menunggu kepastian. Apakah Atto 2 akan menjadi “kuda hitam” yang mengubah peta persaingan mobil listrik di Tanah Air, seperti halnya Atto 1 yang dulu mengguncang pasar? Waktulah yang akan menjawabnya—namun satu hal pasti, aroma revolusi di jalan raya sudah mulai tercium.

Continue Reading

Electric Vehicle

“Baterai Mobil Listrik Bisa Kembung?” Ini Penjelasan yang Bikin Tenang

Published

on

By

Di tengah tren kendaraan listrik yang terus berkembang, masih ada kekhawatiran dari masyarakat soal baterai menggelembung atau ‘kembung’, seperti yang sering terjadi pada ponsel. Namun benarkah risiko itu juga mengintai mobil listrik?

Jawabannya: hampir tidak.
Menurut Iqbal Taufiqurrahman dari GAC Indonesia, meski sama-sama memakai teknologi lithium, baterai mobil listrik dirancang dengan tingkat keamanan dan manajemen yang jauh lebih canggih dibandingkan baterai smartphone.

Perbedaan utama terletak pada Battery Management System (BMS) dan sistem pendinginan aktif. Di mobil listrik, BMS secara otomatis mengatur dan menyeimbangkan distribusi daya ke setiap modul baterai, menjaga suhu, dan mencegah tekanan berlebih—hal yang tidak dimiliki oleh baterai ponsel.

Contohnya ada pada GAC Aion UT, yang dibekali Magazine Battery 3.0 dan sistem pendingin cair. Teknologi ini menjaga suhu tetap stabil, baik saat pengisian cepat maupun saat mobil melaju kencang di jalan.

“Jadi jangan khawatir soal baterai kembung atau soak, selama penggunaan masih dalam batas wajar, sistem akan menjaga semuanya tetap aman,” tegas Iqbal di ajang GIIAS 2025, ICE BSD.

Inilah bukti bahwa mobil listrik bukan hanya soal efisiensi dan performa, tapi juga soal keamanan yang dirancang untuk menjawab keraguan banyak orang.
Saatnya percaya diri beralih ke teknologi yang lebih bersih dan cerdas, tanpa rasa was-was lagi soal baterai.

Continue Reading

Electric Vehicle

YangWang U9 Bikin Heboh di GIIAS 2025, Tapi Kapan Resmi Dijual di Indonesia?

Published

on

By

Penampilan YangWang U9 dari BYD Indonesia sukses bikin pengunjung GIIAS 2025 terpukau. Bukan cuma karena desainnya yang futuristik, tapi juga karena mobil listrik sport ini bisa… melompat dan menari! Ya, kamu tidak salah baca — supercar listrik ini bisa “berjoget” berkat teknologi suspensi aktif DiSus-Z milik BYD.

Namun sayangnya, meski sudah tampil memukau di panggung pameran, YangWang U9 belum bisa resmi mengaspal di jalan Indonesia. Apa alasannya?

“Saat ini kami masih mengurus perizinan dan sedang berdiskusi dengan berbagai kementerian agar teknologi seperti ini bisa diakomodasi dalam regulasi nasional,” ungkap Head of Product BYD Indonesia.

Perlu diketahui, YangWang U9 menggendong tenaga hingga 1.000 dk, menjadikannya salah satu mobil listrik tercepat dan tercanggih saat ini. Namun, teknologi canggihnya—termasuk sistem suspensi pintar yang bisa membuat mobil melompat secara vertikal—masih memerlukan waktu untuk mendapatkan legalitas penuh.

“Teknologi ini bukan gimmick, tapi bukti bahwa suspensi EV sudah melangkah ke level revolusioner,” ujar Bobby dari BYD.

Sementara itu, Luther Panjaitan dari BYD Indonesia juga menegaskan bahwa perusahaan sangat berhati-hati dan aktif berkomunikasi dengan pemerintah, agar kecanggihan seperti ini tidak sia-sia hanya karena belum ada aturan yang sesuai.

Emosi? Jelas ada. Teknologi sudah di depan mata, tapi kita masih harus bersabar menunggu lampu hijau dari regulator. Yang pasti, YangWang U9 telah mencuri perhatian, memicu rasa penasaran, dan menyalakan harapan bahwa masa depan mobil sport listrik semakin dekat di Tanah Air.

Continue Reading

Trending