Connect with us

Event

Rekor Baru! Putaran Perdana MRS 2025 Langsung Raup 136 Starter di Sirkuit Mandalika

Published

on


Rekor Baru! Putaran Perdana MRS 2025 Langsung Raup 136 Starter di Sirkuit Mandalika

Gelaran Pertamina Mandalika Racing Series (MRS) 2025 resmi membuka musim balap nasional tahun ini dengan gebrakan besar. Bertempat di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok, putaran perdana yang digelar pada 11–13 April langsung mencatatkan rekor jumlah peserta tertinggi sepanjang Kejurnas Balap Motor 2025: total 136 starter!

Setelah rehat selama lima bulan, atmosfer persaingan Kejurnas kembali membara. Seri ini tidak hanya jadi ajang pembuktian para tim dan pembalap elite nasional, tapi juga bukti komitmen Pertamina dalam mendukung dunia balap Tanah Air. Melalui MRS dan kerja sama berkelanjutan dengan VR46 Riders Academy, Pertamina terus mendorong pembinaan talenta muda Indonesia menuju level dunia.

Tercatat, empat kelas Kejurnas yang dipertandingkan mengundang atensi besar:

  • National Sport 150cc: 24 starter
  • National Sport 250cc: 32 starter
  • National Supersport 600cc: 6 starter
  • Junior Sport 150cc U-15: 31 starter

Sementara itu, kelas pendukung tak kalah sengit:

  • Underbone 150cc U-25: 23 starter
  • 250cc Community: 12 starter
  • Supersport 600cc Community: 3 starter
  • Superbike 1000cc Community: 3 starter

Total keseluruhan peserta: 136 starter, sebuah pencapaian luar biasa yang mencerminkan antusiasme dunia balap motor nasional.


🔧 Kolaborasi Besar Dunia Otomotif & Pemerintah

Ajang ini merupakan hasil kolaborasi antara PRIDE Motorsport, MGPA, IMI, ITDC, dan dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Industri otomotif nasional juga turut terlibat, dari Yamaha, Honda, Pirelli, GS Astra, Respiro, UMA Racing, Arai, MS Glow, hingga Pikoli Oil.

Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, mengapresiasi capaian ini, “Jumlah 136 starter menjadi bukti bahwa MRS telah menjadi barometer balap nasional. Harapannya, dari sini lahir talenta muda Indonesia yang siap unjuk gigi di pentas dunia.”


🚨 Kelas Junior Sport 150 U-15 Jadi Magnet Utama

Salah satu highlight terbesar adalah hadirnya kelas Junior Sport 150 U-15, yang diikuti oleh 31 pembalap muda berbakat. Deputi Olahraga Sepeda Motor IMI Pusat, Eddy Saputra, menilai tingginya jumlah peserta sebagai sinyal kuat bahwa pembinaan pembalap muda kian terstruktur dan menjanjikan.


🛣️ Pengenalan Sirkuit & Perubahan Fasilitas

Rangkaian kegiatan dimulai sejak Kamis (10/4) dengan sesi briefing dan track familiarization. Pihak sirkuit juga melakukan sejumlah perbaikan pada area run-off di beberapa tikungan (T1, T5, T10, T13) demi meningkatkan aspek keselamatan pembalap.

Event

Fuboru All Out di Matapanah Cup Race 2025 Seri 2: Bukan Sekadar Sponsor, Tapi Sahabat Balap!

Published

on

By

Fuboru kembali membuktikan bahwa mereka bukan hanya nama di balik kemasan sparepart, tetapi juga “teman seperjuangan” para pebalap dan mekanik di lintasan. Pada gelaran Matapanah Cup Race (MCR) 2025 Seri 2 Surabaya yang berlangsung 9–10 Agustus, Fuboru hadir bukan hanya sebagai sponsor, tapi turun langsung ke arena untuk merasakan denyut nadi kompetisi nasional.

Berbekal misi besar, Fuboru membawa sederet komponen andalan — terutama di sektor pengereman, yang menjadi fokus utama demi memberikan kendali maksimal saat detik-detik krusial balapan. Kehadiran mereka juga menjadi ajang riset lapangan, mengamati dari dekat apa yang benar-benar dibutuhkan para pembalap dan kru di tengah panasnya persaingan.

“Kita support MCR karena ini event yang luar biasa. Selain itu, kita sedang mempersiapkan part pengereman baru yang akan segera rilis. Pokoknya, tunggu saja kejutan dari Fuboru, teman-teman mekanik dan pembalap!” ujar William dari Fuboru penuh semangat.

Langkah ini menegaskan komitmen Fuboru untuk memberikan solusi tepat guna bagi dunia balap Tanah Air. Lebih dari sekadar produk, Fuboru ingin menjadi mitra yang paham detak jantung racing, membantu setiap rider menembus batas, dan membawa mimpi podium jadi kenyataan.

Continue Reading

Electric Vehicle

Parkir, Cas, Jalan Lagi! Pengisian Daya Nirkabel Motor Listrik Bukan Lagi Mimpi?

Published

on

By

Di tengah pertumbuhan pesat pengguna motor listrik, satu kendala klasik masih jadi momok: repotnya pengisian daya. Kabel ketinggalan, colokan tidak cocok, atau stasiun pengisian yang penuh adalah cerita sehari-hari para pengguna EV roda dua.

Namun kini, harapan itu hadir lewat inovasi pengisian daya nirkabel, yang siap mengubah cara kita berinteraksi dengan kendaraan masa depan.
Adalah Tiler Compact, sistem wireless charging yang awalnya dirancang untuk sepeda listrik, tapi mulai dilirik sebagai solusi realistis bagi motor listrik urban.

Bayangkan ini: cukup menurunkan standar samping, lalu motor langsung terisi daya otomatis—tanpa kabel, tanpa buka-tutup soket, tanpa ribet. Persis seperti kita meletakkan smartphone di atas pad charger.

Perangkat seukuran laptop ini tahan cuaca ekstrem, hanya butuh stopkontak biasa, dan satu sumber daya bahkan bisa menyuplai hingga 24 unit pengisi daya. Cocok untuk parkiran apartemen, gedung kantor, hingga pusat perbelanjaan.
Waktu isi ulangnya memang belum secepat kabel (sekitar 3,5 jam untuk 500 Wh), tapi cukup untuk memenuhi kebutuhan harian pengguna motor listrik di kota.

Lebih dari sekadar teknologi, ini adalah upaya menjawab keresahan banyak rider masa kini. Gerakan sederhana seperti memarkir motor bisa menjadi langkah besar menuju efisiensi dan kenyamanan.

Namun, tantangan sesungguhnya kini ada di tangan para pabrikan otomotif. Dibutuhkan standardisasi dan kolaborasi agar teknologi pengisian daya nirkabel bisa diintegrasikan secara massal dan lintas merek.

Jika semua pihak bersatu, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat, kita hanya perlu memarkir motor—dan baterai akan terisi otomatis.
Masa depan itu makin dekat. Kita hanya perlu menyambutnya.

Continue Reading

Event

Suzuka 8 Hours: Lebih dari Sekadar Balapan, Ini Pertarungan Harga Diri Pabrikan Dunia!

Published

on

By

Di tengah gegap gempita balap dunia seperti MotoGP di Assen atau TT Isle of Man yang ekstrem, satu event justru menjadi panggung paling sakral bagi pabrikan Jepang—Suzuka 8 Hours. Balapan ketahanan legendaris ini bukan hanya soal adu kecepatan, tapi soal gengsi, kebanggaan, dan harga diri industri otomotif Jepang.

Tahun ini, Suzuka 8 Hours kembali dengan nuansa emosional yang lebih dalam. Untuk pertama kalinya sejak 2019, empat raksasa Jepang—Honda, Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki—kembali bertarung dalam arena yang sama. Tapi mungkin ini juga menjadi momen terakhir mereka tampil bersama, menyusul keputusan Suzuki hengkang dari dunia balap pada akhir 2022. Sebuah era bisa saja benar-benar berakhir di sini.

Bagi para rider dan kru, Suzuka 8 Hours bukan hanya balapan. Ini seperti gladiator yang bertarung di colosseum—di hadapan para CEO dan direktur top pabrikan yang menatap tajam dari pit lane. Kemenangan di Suzuka bisa mengubah hidup, menjadi tiket menuju karier seumur hidup. Kalah? Bukan sekadar kehilangan piala, tapi kehilangan muka di hadapan seluruh dunia.

Sirkuit Suzuka memang tak sepanjang Le Mans, tapi intensitasnya brutal. Tiap tikungan seperti Degner dan 130R menuntut presisi luar biasa. Dalam hitungan jam, tim harus menyeimbangkan gaya sprint agresif dan daya tahan mesin, dengan waktu pit stop menjadi penentu hidup-mati hasil akhir.

Dan jangan lupa, aura magis Suzuka tetap utuh. Meski dunia kini bisa menonton balapan dari mana pun, Suzuka tetap punya pesonanya sendiri—tradisi, semangat, dan semesta loyalitas fans Jepang yang selalu penuh di tribun, memberi sorakan hangat dalam atmosfer yang tak bisa disamakan.

Suzuka 8 Hours adalah puncak dari segalanya. Bukan sekadar balapan—ini adalah pertempuran takdir.

Continue Reading

Trending