Mobil
Wuling BinguoEV Mendukung Fast Charging, Namun Tersedia dengan Colokan yang Membuat Sorotan
Wuling BinguoEV telah dipersenjatai dengan teknologi pengisian cepat (fast charging) untuk model dengan jangkauan 410 km. Namun, perlu diperhatikan bahwa colokan yang digunakan oleh Wuling BinguoEV berbeda dengan yang umumnya terdapat di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Pada aplikasi Charge In, tersedia informasi mengenai tipe colokan DC, seperti Chademo dan CCS2, yang umumnya ditemukan di SPKLU. Sedangkan Wuling BinguoEV menggunakan tipe colokan IEC BB, setara dengan GB/T.
“DC chargingnya bukan pakai CCS2, sebenarnya standar yang dipakai DC Charging si Bingo ini IEC tipe BB. Secara standar ekuivalen sama GB/T. Tapi IEC BB ini akan dalam waktu dekat ini sudah sesuai dengan SNI. Jadi SNI sebenarnya menyebutkan di dalamnya itu bahwa standar yang diakui di Indonesia itu standar IEC. Itu ada beberapa bagian, itu ada tipe FF, kalau di pasar namanya CCS2,” jelas Product Planning Wuling Motors, Danang Wiratmoko.

“Selain FF, ada juga yang BB, secara teknikal itu ekuivalen dengan GB/T yang dipakai di Binguo. Sistem fast charging masih sesuai dengan SNI yang berlaku di Indonesia,”
Perihal tipe colokan, spesifikasi terkait terdapat dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI mengenai Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai, yang dijelaskan dalam Pasal 3 Ayat 4.
Teknologi Pengisian Menengah (Medium Charging) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a angka 2, Teknologi Pengisian Cepat (Fast Charging) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a angka 3, atau Teknologi Pengisian Sangat Cepat (Ultrafast Charging) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a angka 4 paling sedikit terdiri atas:
a. pengisian ulang arus bolak-balik (alternating current charging system) menggunakan konektor tipe 2 (type 2 series) yang diberi penanda selubung warna merah:
b. pengisian ulang arus searah (direct current charging system) menggunakan konektor tipe konfigurasi AA series yang diberi penanda selubung warna hijau, atau
c. pengisian ulang kombinasi arus bolak-balik dan arus searah (combined charging system) menggunakan konektor tipe konfigurasi FF series yang diberi penanda selubung warna biru.

Namun, umumnya SPKLU menggunakan tipe colokan AA Series. Jadi, di mana kita dapat menemukan fasilitas pengisian cepat yang sesuai?
“Kita nanti akan bekerja sama dengan pemangku kepentingan yang ada di Indonesia. Kita juga bekerja sama dengan partner kita untuk memperbanyak infrastruktur mengenai charging itu sendiri. Kemungkinan rencananya sampai tahun depan ada 100 titik di Indonesia,” ujar Dian Asmahani, Brand and Marketing Director Wuling Motors.
Wuling BinguoEV masih bisa dicas di rumah dengan arus AC
“Sebenarnya ada survei dari PLN juga ya, bagaimana kebiasaan orang mengecas mobil listrik, mobil kita cukup ramah untuk pengecasan di rumah easy to charge at home, lebih dari 80 persen itu sebenarnya orang yang membeli mobil listrik itu mengecas di rumah,”
“Tapi, sebagai komitmen keseriusan kami untuk mobil listrik, bukan cuma kita keluarkan produknya, tapi juga akan meningkatkan infrastrukturnya,” kata Dian.
Electric Vehicle
BYD Atto 2 Muncul di Data NJKB, Pertanda SUV Listrik Baru Siap Mengaspal di Indonesia?

Isu kemunculan BYD Atto 2 di Indonesia kian tak terbendung. Dua kode misterius—SC3E-ETD-1 (4×2) AT dengan nilai jual Rp 281 juta dan SC3E-STD-1 (4×2) AT senilai Rp 245 juta—baru saja muncul di data Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) Bapenda DKI Jakarta. Menariknya, penambahan ini membuat daftar model BYD di NJKB menjadi 15 unit, padahal BYD Indonesia saat ini resmi memasarkan 13 model saja.
Bagi para pecinta otomotif, ini bukan sekadar angka di tabel pajak. Ini adalah sinyal kuat bahwa sebuah pemain baru tengah bersiap memasuki arena, membawa aroma persaingan segar di segmen SUV listrik.

Seorang tenaga penjual BYD di Jakarta membocorkan sedikit gambaran, bahwa Atto 2 kemungkinan hadir tahun depan dengan harga di kisaran Rp 300 jutaan lebih—posisi strategis di antara Atto 1 (mulai Rp 195 juta) dan Atto 3 (sekitar Rp 390 juta). “Mungkin masuknya tahun depan, dan harganya di atas Atto 1,” ujarnya, sembari tersenyum penuh arti.
Jika prediksi harga ini benar, Atto 2 berpotensi menjadi SUV listrik paling kompetitif di kelasnya—mengandalkan dimensi yang ringkas namun lapang, performa yang siap diajak ngebut, serta teknologi elektrifikasi mutakhir khas BYD.

Meski pihak BYD Indonesia masih bungkam, para penggemar otomotif kini dibuat tak sabar menunggu kepastian. Apakah Atto 2 akan menjadi “kuda hitam” yang mengubah peta persaingan mobil listrik di Tanah Air, seperti halnya Atto 1 yang dulu mengguncang pasar? Waktulah yang akan menjawabnya—namun satu hal pasti, aroma revolusi di jalan raya sudah mulai tercium.
Electric Vehicle
“Baterai Mobil Listrik Bisa Kembung?” Ini Penjelasan yang Bikin Tenang

Di tengah tren kendaraan listrik yang terus berkembang, masih ada kekhawatiran dari masyarakat soal baterai menggelembung atau ‘kembung’, seperti yang sering terjadi pada ponsel. Namun benarkah risiko itu juga mengintai mobil listrik?
Jawabannya: hampir tidak.
Menurut Iqbal Taufiqurrahman dari GAC Indonesia, meski sama-sama memakai teknologi lithium, baterai mobil listrik dirancang dengan tingkat keamanan dan manajemen yang jauh lebih canggih dibandingkan baterai smartphone.

Perbedaan utama terletak pada Battery Management System (BMS) dan sistem pendinginan aktif. Di mobil listrik, BMS secara otomatis mengatur dan menyeimbangkan distribusi daya ke setiap modul baterai, menjaga suhu, dan mencegah tekanan berlebih—hal yang tidak dimiliki oleh baterai ponsel.
Contohnya ada pada GAC Aion UT, yang dibekali Magazine Battery 3.0 dan sistem pendingin cair. Teknologi ini menjaga suhu tetap stabil, baik saat pengisian cepat maupun saat mobil melaju kencang di jalan.
“Jadi jangan khawatir soal baterai kembung atau soak, selama penggunaan masih dalam batas wajar, sistem akan menjaga semuanya tetap aman,” tegas Iqbal di ajang GIIAS 2025, ICE BSD.
Inilah bukti bahwa mobil listrik bukan hanya soal efisiensi dan performa, tapi juga soal keamanan yang dirancang untuk menjawab keraguan banyak orang.
Saatnya percaya diri beralih ke teknologi yang lebih bersih dan cerdas, tanpa rasa was-was lagi soal baterai.
Electric Vehicle
YangWang U9 Bikin Heboh di GIIAS 2025, Tapi Kapan Resmi Dijual di Indonesia?

Penampilan YangWang U9 dari BYD Indonesia sukses bikin pengunjung GIIAS 2025 terpukau. Bukan cuma karena desainnya yang futuristik, tapi juga karena mobil listrik sport ini bisa… melompat dan menari! Ya, kamu tidak salah baca — supercar listrik ini bisa “berjoget” berkat teknologi suspensi aktif DiSus-Z milik BYD.
Namun sayangnya, meski sudah tampil memukau di panggung pameran, YangWang U9 belum bisa resmi mengaspal di jalan Indonesia. Apa alasannya?
“Saat ini kami masih mengurus perizinan dan sedang berdiskusi dengan berbagai kementerian agar teknologi seperti ini bisa diakomodasi dalam regulasi nasional,” ungkap Head of Product BYD Indonesia.
Perlu diketahui, YangWang U9 menggendong tenaga hingga 1.000 dk, menjadikannya salah satu mobil listrik tercepat dan tercanggih saat ini. Namun, teknologi canggihnya—termasuk sistem suspensi pintar yang bisa membuat mobil melompat secara vertikal—masih memerlukan waktu untuk mendapatkan legalitas penuh.

“Teknologi ini bukan gimmick, tapi bukti bahwa suspensi EV sudah melangkah ke level revolusioner,” ujar Bobby dari BYD.
Sementara itu, Luther Panjaitan dari BYD Indonesia juga menegaskan bahwa perusahaan sangat berhati-hati dan aktif berkomunikasi dengan pemerintah, agar kecanggihan seperti ini tidak sia-sia hanya karena belum ada aturan yang sesuai.
Emosi? Jelas ada. Teknologi sudah di depan mata, tapi kita masih harus bersabar menunggu lampu hijau dari regulator. Yang pasti, YangWang U9 telah mencuri perhatian, memicu rasa penasaran, dan menyalakan harapan bahwa masa depan mobil sport listrik semakin dekat di Tanah Air.
-
Motor2 years ago
Polytron Memperkenalkan 11 Fitur Baru pada Motor Listrik Fox-R
-
Mobil1 year ago
PORSCHE RWB GARAPAN AKIRA NAKAI: MODIFIKASI YANG MENJADI INVESTASI SENI MEWAH
-
Motor7 months ago
Suzuki DR-Z4 Series 2025: Andalan Baru di Segmen Motor Trail & Supermoto!
-
Event2 years ago
Kia EV9 GT-Line Unjuk Gigi di GIIAS Bandung, Harganya Dekati Rp 2 Miliar OTR
-
Mobil2 years ago
Suzuki Burgman Street 125 EX memiliki tingkat efisiensi bahan bakar yang luar biasa, dengan satu liter dapat menempuh jarak hingga 56 kilometer!
-
Motor11 months ago
“Yamaha Luncurkan Motor Turing Ganteng di Indonesia! Ini Dia Harganya yang Bikin Melongo!”
-
Uncategorized2 years ago
Davino Britani, Pemenang FIM MiniGP Indonesia Series 2023, Siap Berkompetisi di Panggung Internasional!
-
Event2 years ago
Tim TGRI berhasil meraih gelar juara nasional dalam kategori Group M (AWD) pada Kejuaraan Nasional Sprint Rally 2023!