Connect with us

Moto GP

Jorge Martin Terpental di Tikungan! Kecelakaan Pramusim yang Bikin Heboh Dunia MotoGP

Published

on

Jorge Martin, pebalap legendaris MotoGP, terlibat insiden berat saat tes pramusim di Sepang, yang membuatnya mengalami beberapa patah tulang. Pada hari pertama tes di Malaysia, Martin terlibat dua kecelakaan di tikungan awal—kecelakaan kedua membuatnya terpental dari motor dan menghantam aspal dengan keras. Akibatnya, ia langsung dilarikan ke rumah sakit, dan pihak Aprilia mengonfirmasi bahwa Martin mengalami patah tulang di tangan kanan dan kaki kirinya.

CEO Aprilia, Massimo Rivola, menjelaskan bahwa data teknis menunjukkan tidak ada kesalahan dari sisi motor maupun pengemudi. “Martin tidak memacu gas secara agresif saat kecelakaan, sehingga insiden ini tampak murni karena faktor eksternal,” ujar Rivola. Ia juga menyoroti penggunaan ban medium yang asimetris; kecelakaan terjadi di kedua sisi, menandakan bahwa karakteristik ban mungkin belum optimal untuk kondisi ekstrem tersebut.

Sementara itu, Aprilia telah menunjuk pebalap penguji Lorenzo Savadori untuk menggantikan Martin sementara, sambil menunggu pemulihan pasca operasinya. Rivola menambahkan, “Martin dijadwalkan keluar dari rumah sakit besok dan akan terbang ke Eropa untuk operasi. Kabar baiknya, tes gegar otaknya negatif, jadi fokus utama kami sekarang adalah pemulihan optimal.” Tak hanya Martin, Raul Fernandez dari Trackhouse juga mengalami patah tulang tangan kiri akibat kecelakaan, sehingga persiapan Aprilia untuk musim 2025 akan dilanjutkan dengan hanya dua pebalap: Marco Bezzecchi dan Ai Ogura.

Moto GP

Yamaha Siapkan Kejutan Besar di MotoGP Belanda, Rayakan 70 Tahun Penuh Sejarah

Published

on

By

Assen – Sebuah momen bersejarah tengah dipersiapkan oleh Yamaha di sirkuit legendaris Assen, Belanda. Dalam rangka merayakan ulang tahun ke-70 Yamaha Motor, tim Monster Energy Yamaha MotoGP menjanjikan sebuah kejutan spesial di seri MotoGP Belanda akhir pekan ini.

Lewat sebuah unggahan video penuh nostalgia di akun resmi @yamahamotogp, Paolo Pavesio selaku Managing Director Yamaha Motor Racing menyampaikan kabar emosional yang membangkitkan semangat para penggemar setia.
“Assen akan jadi panggung istimewa. Kita akan merayakan tujuh dekade Yamaha Motor dengan cara yang tak biasa. Akan ada kejutan yang akan kalian lihat sendiri,” ungkap Paolo.

Spekulasi pun bermunculan. Apakah Yamaha akan meluncurkan livery retro sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah panjang mereka di dunia balap? Atau bahkan lebih ekstrem—memanfaatkan konsesi regulasi musim ini dengan mencoba mesin baru berkonfigurasi V4?

Jika mengacu pada perayaan 60 tahun lalu, tampaknya warna putih dan merah—ikon legendaris Yamaha—akan kembali hadir membungkus motor balap mereka. Warna yang bukan hanya sekadar desain, tetapi simbol dari ribuan kilometer kemenangan dan dedikasi tanpa henti di lintasan.

Namun ada harapan lain yang membuat para fans deg-degan: kemungkinan Yamaha akan memanfaatkan status “peringkat D” mereka untuk turun dengan spesifikasi mesin baru, yang sebelumnya dibekukan untuk tim pabrikan. Jika benar, bisa jadi Belanda jadi awal era baru bagi Yamaha—baik dari sisi teknologi maupun ambisi.

Momen ulang tahun ke-70 ini bukan sekadar perayaan, melainkan panggilan untuk kembali menyalakan api semangat yang dulu membuat nama Yamaha ditakuti di MotoGP. Dan di Assen, semua mata akan tertuju ke paddock biru itu… menanti kejutan besar yang mungkin bisa mengubah arah musim ini.

Continue Reading

Moto GP

Marc Marquez Ukir Sejarah, Jadi Rider Pertama Raih 100 Pole Position di Dunia Grand Prix!

Published

on

By

Sirkuit Mugello jadi saksi bisu lahirnya sejarah baru di dunia balap motor. Marc Marquez, sang juara dunia delapan kali, berhasil mencetak pole position ke-100 sepanjang kariernya di ajang Grand Prix, menjadikannya pembalap pertama dalam sejarah yang meraih angka tersebut.

Prestasi monumental ini dicetak di MotoGP Italia 2025, saat Marquez melesat sendirian tanpa bantuan slipstream—murni hasil dari nyali, fokus, dan kemampuan maksimal yang ia kerahkan di setiap tikungan dan trek lurus Mugello. Catatan waktunya? Fantastis: 1 menit 44,169 detik, sekaligus memecahkan rekor sirkuit.

“Ini adalah pole position paling emosional. Bukan hanya angka 100-nya, tapi karena saya melakukannya sendiri, tanpa slipstream, di sirkuit di mana biasanya saya bukan yang tercepat,” ujar Marquez penuh rasa syukur dan bangga.

Dari 14 pole di kelas 125cc, 14 pole di Moto2, hingga 72 di kelas utama MotoGP, torehan Marquez bukan sekadar statistik. Ia adalah bukti dedikasi, luka, kegigihan, dan semangat seorang pembalap yang selalu menantang batas dirinya.

Jika dibandingkan, Francesco Bagnaia baru mengoleksi 31 pole position, sementara legenda seperti Valentino Rossi berhenti di angka 65. Kini, nama Marc Marquez berdiri sendirian di puncak—tak hanya sebagai pembalap, tapi ikon balap sejati.

Continue Reading

Moto GP

Ducati Persembahkan Livery “Renaisans” Penuh Makna di MotoGP Italia 2025

Published

on

By

Momen penuh kebanggaan siap tercipta di Sirkuit Mugello! Ducati Lenovo Team akan menghadirkan livery spesial bertema Renaisans dalam gelaran MotoGP Italia akhir pekan ini, menghadirkan kombinasi emosional antara sejarah seni Italia dan kejayaan motorsport modern.

Dibalut semangat Florence—kota kelahiran Renaisans dan hanya sepelemparan helm dari Mugello—livery ini bukan sekadar cat di atas fairing. Ducati menyebutnya sebagai “pertemuan antara kejeniusaan masa lalu dan kecanggihan masa kini,” sebuah penghormatan simbolik terhadap warisan budaya Italia yang agung.

“Pada 22 Juni, di tanah kelahiran mimpi dan revolusi, Pecco Bagnaia dan Marc Marquez bukan hanya akan membalap, tapi menjadi simbol hidup kejayaan Italia di atas lintasan,” tulis Ducati dalam teaser yang menyentuh kalbu para tifosi.

Meski wujud detailnya masih menjadi teka-teki, cuplikan visual menunjukkan aksen artistik yang halus dengan kilau khas Renaissance—membuat banyak penggemar percaya bahwa ini akan menjadi salah satu livery paling ikonik dalam sejarah MotoGP.

Bagi Marc Marquez, Mugello adalah panggung penting untuk mempertahankan keunggulan 32 poinnya di klasemen, sementara Bagnaia datang dengan misi mempertahankan dominasinya setelah menang tiga tahun berturut-turut di balapan utama.

Livery tahun ini akan menggantikan tema biru tim nasional Italia yang digunakan tahun lalu. Dengan pendekatan yang lebih personal dan sarat makna, Ducati menyampaikan pesan bahwa balapan bisa menjadi seni, dan motor bisa menjadi kanvas sejarah.

Sambutlah para kesatria modern Ducati—Pecco & Marc—yang siap menorehkan babak baru dalam saga merah di Mugello

Continue Reading

Trending