Connect with us

Motor

Dari Mimpi Masa Kecil ke Jalanan: Yamaha NMAX Disulap Jadi Motor Dragon Ball oleh Builder Makassar

Published

on

Impian masa kecil yang dulu hanya bisa dinikmati lewat layar kaca kini benar-benar menjadi nyata. Di tangan dingin seorang builder asal Makassar, Yamaha NMAX menjelma menjadi motor kapsul ikonik dari anime legendaris Dragon Ball. Motor skutik ini tidak hanya tampil nyentrik, tapi juga sarat dengan jiwa dan detail yang membuatnya seperti keluar langsung dari dunia fantasi karya Akira Toriyama.

Adalah Ewako Custom Works, bengkel modifikasi yang bermarkas di Sudiang, Makassar, yang menjadi otak di balik proyek gila ini. Ali, sang modifikator utama, menyebutkan bahwa ide ini muncul bukan hanya dari kecintaannya pada anime, tapi juga dari kerinduan untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar berbeda di dunia modifikasi motor.

“Sejak kecil saya suka Dragon Ball. Dan saya ingin bikin motor yang bukan cuma dilihat unik, tapi bisa bikin orang terdiam dan bilang, ‘Ini motor dari anime!’. Saya yakin ini satu-satunya di Indonesia,” ujar Ali penuh semangat.

Tidak ada yang setengah-setengah dalam proyek ini. Seluruh bodi motor dibuat ulang menggunakan pelat aluminium, dibentuk secara manual agar serupa dengan motor Capsule Corp No.9 yang sering dikendarai Bulma. Rangka dibuat dari nol menggunakan pipa seamless, pelek dan segitiga depan di-custom total, hingga knalpot yang disesuaikan agar mengikuti bentuk orisinal dari anime.

Proses modifikasi berlangsung selama hampir satu tahun, melibatkan pengerjaan presisi tinggi dan kreativitas tanpa batas. Hasilnya adalah sebuah karya seni otomotif yang tak hanya memikat mata, tetapi juga menggugah hati—terutama bagi para penggemar anime yang pernah bermimpi mengendarai kendaraan khas dunia Dragon Ball.

Tak hanya sekadar pajangan, motor ini siap melaju di jalan raya dengan karakter kuat yang membaurkan imajinasi dan kenyataan. Warna biru khas, bentuk membulat futuristik, serta sentuhan emblem Capsule Corp menjadikannya sebuah perwujudan mimpi masa kecil yang kini bisa dikendarai.

Bagi yang ingin memesan modifikasi serupa, Ewako Custom Works siap mewujudkannya. Namun, siapkan bujet yang tak sedikit—karena proyek ekstrem seperti ini membutuhkan dana hingga Rp 120 juta, sesuai dengan kompleksitas dan eksklusivitas desainnya.

Motor

Vespa Siapkan Perayaan 80 Tahun di Roma: Simbol Cinta, Gaya Hidup, dan Kebebasan

Published

on

By

Tahun 2026 akan menjadi momen tak terlupakan bagi para pencinta roda dua bergaya klasik: Vespa resmi akan merayakan ulang tahunnya yang ke-80 dengan perayaan akbar di jantung kota Roma, Italia, pada 25–28 Juni 2026.

Lebih dari sekadar pesta ulang tahun, perayaan ini menjadi penanda cinta abadi terhadap Vespa—ikon otomotif yang selama delapan dekade telah menjadi simbol kebebasan, gaya hidup, dan ekspresi diri lintas generasi.

Puluhan ribu penggemar dari seluruh dunia diperkirakan memadati jalanan Roma untuk menyatukan semangat yang sama: mengenang sejarah dan merayakan warisan Vespa sebagai legenda dunia otomotif. Kota Roma dipilih bukan tanpa alasan. Kota abadi itu menggambarkan keanggunan, romansa, dan seni hidup la dolce vita—roh yang melekat kuat pada setiap skuter Vespa yang pernah diproduksi.

Perayaan ini terbuka untuk publik dan komunitas global Vespa. Selama empat hari, ibu kota Italia akan disulap menjadi panggung nostalgia dan inovasi, menampilkan parade skuter klasik hingga modern, pertunjukan budaya, serta pengalaman eksklusif yang akan menghidupkan kembali cinta pertama terhadap dua roda yang membebaskan.

Sejak pertama kali diluncurkan pada 1946, Vespa telah menjadi bagian dari jiwa kota-kota dunia, dari Roma hingga Tokyo, Paris hingga Jakarta. Kini di usia 80 tahun, Vespa membuktikan bahwa desain tak lekang waktu, mesin penuh karakter, dan gaya hidup yang tulus bisa menyatukan dunia dengan irama yang khas.

Continue Reading

Motor

Suzuki Saluto 125 2025: Skutik Retro Bergaya Italia, Tampil Mewah & Super Irit!

Published

on

By

Angin segar datang dari Suzuki yang baru saja meluncurkan skutik retro terbarunya—Suzuki Saluto 125 model 2025—yang kali ini menyapa pasar Taiwan. Skutik ini bukan hanya sekadar kendaraan, tapi juga simbol gaya hidup yang memadukan keanggunan Eropa dan efisiensi Jepang dalam satu paket menawan.

Sekilas, desain Saluto 125 langsung memikat hati. Garis bodi membulat yang klasik berpadu harmonis dengan fitur modern, mengingatkan kita pada pesona skutik Italia legendaris. Tak heran, karena desainnya memang dikerjakan langsung oleh desainer kenamaan Italia, Massimo Tartarini, yang dikenal akan sentuhan elegannya di dunia otomotif roda dua.

Namun bukan hanya soal gaya, Suzuki Saluto juga unggul dalam hal efisiensi. Dibekali mesin SOHC 124cc satu silinder, motor ini menghasilkan tenaga sebesar 9,2 dk dan torsi 10 Nm, namun konsumsi bahan bakarnya benar-benar mencengangkan—hingga 67 km per liter! Angka tersebut membuatnya salah satu skutik paling irit di kelasnya, bahkan bisa mengalahkan konsumsi BBM skutik 110cc populer sekalipun.

Fitur-fiturnya pun tak kalah menggoda: lampu full LED, panel LCD modern, soket charger, smart key anti-maling, hingga bagasi lega yang mampu menampung helm full face.

Dengan harga setara Rp 49 jutaan di Taiwan, Saluto 125 bisa jadi pilihan bagi mereka yang menginginkan motor dengan gaya hidup retro, kenyamanan maksimal, dan efisiensi luar biasa. Walau belum resmi masuk pasar Indonesia, banyak pecinta skutik yang berharap motor ini segera mengaspal di tanah air.

Skutik bukan hanya soal fungsi—ia juga tentang gaya, nilai, dan cerita di balik kemudi. Dan Suzuki Saluto adalah cerita itu.

Continue Reading

Event

Suzuka 8 Hours: Lebih dari Sekadar Balapan, Ini Pertarungan Harga Diri Pabrikan Dunia!

Published

on

By

Di tengah gegap gempita balap dunia seperti MotoGP di Assen atau TT Isle of Man yang ekstrem, satu event justru menjadi panggung paling sakral bagi pabrikan Jepang—Suzuka 8 Hours. Balapan ketahanan legendaris ini bukan hanya soal adu kecepatan, tapi soal gengsi, kebanggaan, dan harga diri industri otomotif Jepang.

Tahun ini, Suzuka 8 Hours kembali dengan nuansa emosional yang lebih dalam. Untuk pertama kalinya sejak 2019, empat raksasa Jepang—Honda, Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki—kembali bertarung dalam arena yang sama. Tapi mungkin ini juga menjadi momen terakhir mereka tampil bersama, menyusul keputusan Suzuki hengkang dari dunia balap pada akhir 2022. Sebuah era bisa saja benar-benar berakhir di sini.

Bagi para rider dan kru, Suzuka 8 Hours bukan hanya balapan. Ini seperti gladiator yang bertarung di colosseum—di hadapan para CEO dan direktur top pabrikan yang menatap tajam dari pit lane. Kemenangan di Suzuka bisa mengubah hidup, menjadi tiket menuju karier seumur hidup. Kalah? Bukan sekadar kehilangan piala, tapi kehilangan muka di hadapan seluruh dunia.

Sirkuit Suzuka memang tak sepanjang Le Mans, tapi intensitasnya brutal. Tiap tikungan seperti Degner dan 130R menuntut presisi luar biasa. Dalam hitungan jam, tim harus menyeimbangkan gaya sprint agresif dan daya tahan mesin, dengan waktu pit stop menjadi penentu hidup-mati hasil akhir.

Dan jangan lupa, aura magis Suzuka tetap utuh. Meski dunia kini bisa menonton balapan dari mana pun, Suzuka tetap punya pesonanya sendiri—tradisi, semangat, dan semesta loyalitas fans Jepang yang selalu penuh di tribun, memberi sorakan hangat dalam atmosfer yang tak bisa disamakan.

Suzuka 8 Hours adalah puncak dari segalanya. Bukan sekadar balapan—ini adalah pertempuran takdir.

Continue Reading

Trending