Connect with us

Motor Balap

Arai Agaska Ukir Sejarah, Runner Up Dunia di R3 bLU cRU World Cup 2025!

Published

on

Tangan mungil, tekad baja — itulah yang dibawa Arai Agaska, rider muda asal Nusa Tenggara Barat, saat menutup musim balap R3 bLU cRU World Cup 2025 di sirkuit Estoril, Portugal (10–12 Oktober 2025).
Meskipun hanya finis ke-6 di race pertama dan ke-7 di race kedua, hasil tersebut sudah cukup mengantarkannya ke posisi runner up dunia, naik satu peringkat dari klasemen sebelumnya.

Dengan torehan 141 poin dari enam seri, Arai menunjukkan konsistensi luar biasa sepanjang musim.
Catatan prestasinya pun mengesankan — kemenangan di Balaton Park, Hungaria, podium dua di Misano, Italia, dan podium tiga di Portimao, Portugal. Hasil yang membuktikan bahwa nama Indonesia kini tak bisa lagi dipandang sebelah mata di ajang balap dunia.

“Bahagia tak terkira bisa meraih posisi runner up di kejuaraan dunia yang baru pertama kali saya ikuti. Terima kasih Yamaha Racing Indonesia dan tim yang selalu mendukung saya di setiap seri,” ujar Arai dengan mata berbinar. “Tahun ini jadi pelajaran luar biasa. Saya akan terus berusaha, percaya diri, dan tidak berhenti mengejar podium tertinggi.”

Manajer Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Wahyu Rusmayadi, turut memberikan apresiasi setinggi langit.
Menurutnya, capaian Arai adalah bukti nyata bagaimana ketekunan, semangat pantang menyerah, dan mental juara bisa membawa pembalap muda Indonesia menembus level dunia.Manajer Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Wahyu Rusmayadi, turut memberikan apresiasi setinggi langit.
Menurutnya, capaian Arai adalah bukti nyata bagaimana ketekunan, semangat pantang menyerah, dan mental juara bisa membawa pembalap muda Indonesia menembus level dunia.

Prestasi ini bukan sekadar angka di papan klasemen — ini adalah kisah tentang mimpi anak bangsa yang kini melaju di lintasan global.
Arai Agaska telah menorehkan sejarah, menjadi simbol bahwa generasi muda Indonesia siap bersaing di panggung motorsport internasional.

Motor Balap

Seleksi Red Bull MotoGP Rookies Cup 2026: Dari 113 Bakat Dunia, Hanya 8 yang Terpilih!

Published

on

By

Tiga hari penuh tensi dan emosi terjadi di Guadix, Spanyol Selatan (6–9 Oktober 2025). Di bawah langit biru dan cuaca sempurna, lebih dari seratus pembalap muda bertarung bukan hanya dengan waktu—tapi dengan mimpi mereka sendiri. Inilah momen ketika bakat dan ambisi bertemu di lintasan seleksi Red Bull MotoGP Rookies Cup 2026.

Sebanyak 113 pembalap muda dari 38 negara tampil membawa harapan, adrenalin, dan kerja keras. Tapi seperti halnya balapan, garis finis hanya milik segelintir yang benar-benar siap. Hasilnya, delapan pembalap terbaik resmi mendapatkan tiket emas menuju ajang bergengsi yang menjadi gerbang menuju MotoGP.

Ajang Rookies Cup telah menjadi titik awal banyak legenda MotoGP modern. Nama besar seperti Pedro Acosta dan Jose Rueda, bahkan Veda Ega Pratama dari Indonesia, pernah mengukir kisah luar biasa dari kompetisi ini. Rueda kini menjadi Juara Dunia Moto3 2025, sedangkan Veda—runner-up Rookies Cup musim ini—bersiap menapaki tangga karier berikutnya di kelas Moto3.

Namun, di balik cerita para bintang besar, selalu ada kisah inspiratif yang menggugah. Tahun ini, perhatian tertuju pada Travis Borg, pembalap muda asal Malta berusia 16 tahun. Negara kecil tanpa sirkuit road race itu justru melahirkan semangat besar dari seorang remaja yang memulai kariernya di lintasan motocross satu-satunya di negaranya.

“Saya satu-satunya pembalap road race dari Malta. Begitu saya pertama kali mencoba motor saku di usia enam tahun, saya langsung jatuh cinta,” ujar Travis penuh semangat. “Saya tumbuh dengan menonton ayah saya balapan di Sisilia. Kini, mimpi saya balapan di trek-trek besar Eropa akhirnya jadi nyata.”

Seleksi tahun ini bukan sekadar mencari pembalap tercepat—tetapi mereka yang punya nyali, karakter, dan semangat untuk hidup di dunia MotoGP.

Continue Reading

Moto GP

Eksklusif dan Langka: Aprilia RSV4 X-GP Hanya 30 Unit, Sudah Ludes Terjual!

Published

on

By

Aprilia kembali bikin geger dunia otomotif dengan meluncurkan RSV4 X-GP, sebuah superbike edisi spesial yang diciptakan untuk merayakan satu dekade kiprah RS-GP di ajang MotoGP. Motor ini tak main-main, karena dibuat sangat terbatas, hanya 30 unit di seluruh dunia—dan semuanya sudah ludes hanya dalam 14 hari setelah rilis perdana pada awal September lalu.

Dibanderol seharga €90.000 atau sekitar Rp1,7 miliar, RSV4 X-GP bukan sekadar motor, tapi simbol eksklusivitas dan DNA balap Aprilia. Motor ini membawa aura RS-GP MotoGP ke versi jalan raya, membuatnya jadi incaran para kolektor dan pecinta adrenalin sejati.

CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, menegaskan bahwa seri ini bukan hanya tentang performa, tapi juga tentang identitas dan kebanggaan.

“X menegaskan posisinya sebagai ikon eksklusif dengan potensi besar. RSV4 X-GP adalah bukti inovasi Aprilia Racing, diciptakan khusus untuk penggemar sejati dunia balap,” ungkap Rivola dengan bangga.

Ditenagai mesin V4 1.099 cc bertenaga 238 hp dan torsi 131 Nm, RSV4 X-GP siap langsung melibas lintasan balap tanpa perlu banyak ubahan. Performa brutal ini menegaskan bahwa motor ini bukan sekadar pajangan mahal, tapi benar-benar “born to race.”

Meski di MotoGP 2025 Aprilia mampu menantang dominasi Ducati, di WorldSBK mereka masih berjuang menemukan kembali kejayaan seperti era emas Max Biaggi (2010 & 2012) dan Sylvain Guintoli (2014). Kehadiran RSV4 X-GP ini seakan menjadi api semangat baru untuk mengembalikan nama besar Aprilia di kancah balap dunia.

Bagi penggemar otomotif, kabar ini tentu menyisakan rasa iri. Bayangkan, superbike beraroma MotoGP dengan produksi terbatas hanya 30 unit, kini sudah menjadi barang kolektor yang tak ternilai. Sebuah motor yang bukan hanya alat transportasi, tapi mahakarya kecepatan dan kebanggaan Italia.

Continue Reading

Event

Syauqi Menggila di LFN Semarang: Double Winner + Juara Umum 4T & 2T Novice!

Published

on

By

Sirkuit Mijen, Semarang, menjadi panggung spesial bagi M. Syirat Syauqi di LFN HP969 Road Race Championship 2025 Round 2 (28/9). Rider muda asal Aceh itu tampil konsisten dan penuh determinasi hingga keluar sebagai double winner sekaligus mengunci gelar juara umum Novice kategori 4-Tak dan 2-Tak.

Bersama tim GG Galak-Galak, Syauqi tampil garang di kelas Bebek Goreng Novice. Mengandalkan Yamaha FizR racikan Mamank Surya, ia benar-benar tak terbendung dan selalu menyentuh garis finis di posisi terdepan.

Tak berhenti di situ, di kategori 4-Tak Novice bersama GDT Racing, Syauqi kembali membuktikan kualitasnya dengan konsistensi luar biasa. Meski harus puas sebagai runner-up di dua kelas berbeda, raihan poin membuatnya tetap keluar sebagai juara umum ganda.

“Alhamdulillah, rasanya luar biasa bisa kembali meraih dua gelar juara umum seperti di seri pertama Surabaya. Semua ini berkat kerja keras tim, doa keluarga, dan dukungan orang-orang terdekat. Saya hanya bisa bersyukur,” ungkap Syauqi dengan penuh rasa haru.

Dengan hasil gemilang ini, peluang Syauqi untuk menyabet gelar Raja Novice LFN HP969 Road Race Championship 2025 semakin terbuka lebar. Konsistensinya di tiap seri menunjukkan bahwa ia bukan sekadar rider muda berbakat, tapi juga pejuang sejati yang pantang menyerah di lintasan balap.

Continue Reading

Trending