Connect with us

Mobil

“Legenda Kembali ke Jalanan! Toyota Land Cruiser FJ Siap Debut dengan DNA Tangguh Hilux Rangga”

Published

on

Toyota kembali membangkitkan semangat petualangan sejati lewat kehadiran Land Cruiser FJ, SUV berjiwa klasik yang siap debut global pada 21 Oktober 2025. Mobil ini bukan sekadar SUV biasa — tapi simbol kebanggaan bagi pecinta off-road yang merindukan aura tangguh Land Cruiser lawas dalam sentuhan modern.

Dikembangkan dengan platform yang sama seperti Toyota Hilux Rangga, Land Cruiser FJ membawa warisan kekuatan dan keandalan yang sudah teruji di segala medan. Meski tampil dengan desain retro kotak dan atap datar khas Land Cruiser era lama, mobil ini dirancang dengan detail modern yang memikat: lampu LED DRL berbentuk ‘C’, gril tegak gagah, serta bodi kekar yang memancarkan aura siap bertualang.

Bagian belakangnya tampil maskulin dengan lampu besar berbentuk kotak dan pelindung bodi yang memperkuat kesan siap tempur di jalur off-road. Setiap lekuknya seakan dibuat untuk menantang alam — dari gurun berdebu hingga jalur bebatuan.

Menariknya, Toyota disebut akan memproduksi Land Cruiser FJ di Thailand, bukan di Jepang, untuk menjangkau pasar penting seperti Australia dan Inggris. Harga yang dikabarkan terjangkau menjadikannya pilihan menarik bagi pencinta SUV sejati yang ingin tampil klasik tanpa kehilangan performa modern.

Untuk urusan dapur pacu, Toyota menyiapkan beberapa opsi mesin yang tangguh — mulai dari Diesel 1.5 liter, Diesel 2.8 liter dengan teknologi mild-hybrid, hingga Bensin 2.0 dan 2.7 liter. Semua tenaga itu disalurkan ke empat roda lewat sistem 4WD full-time dengan mode berkendara yang bisa disesuaikan, memastikan setiap langkahnya tetap mantap di berbagai kondisi jalan.

Lebih dari sekadar peluncuran model baru, kemunculan Land Cruiser FJ adalah kebangkitan legenda. Mobil ini seperti jembatan antara masa lalu dan masa depan Toyota — mempertahankan karakter tangguh dan kejujuran desain lama, namun dibungkus dalam inovasi dan efisiensi masa kini.

Mobil

Nissan Recall 42 Ribu Mobil: Masalah Kaca Depan Bikin Pengemudi Waswas!

Published

on

By

Nissan kembali menjadi sorotan di Amerika Serikat setelah mengumumkan penarikan hampir 42 ribu unit Nissan Sentra akibat masalah serius pada kaca depan yang berpotensi bergelembung. Bukan sekadar cacat kecil—masalah ini dapat mengganggu pandangan pengemudi dan mengancam keselamatan di jalan raya.

Kasus ini mulai ramai ketika cuaca dingin melanda sejumlah negara bagian. Pemilik Sentra yang tengah membersihkan embun beku di kaca depan mendapati sesuatu yang mengkhawatirkan: gelembung-gelembung besar yang muncul di balik lapisan laminasi kaca, seolah kaca “mengembang” dari dalam.

Laporan CarandDriver mengungkap bahwa data dari NHTSA mencatat total 41.797 unit Sentra yang berpotensi terdampak. Meski hanya sekitar 2,2 persen atau 919 unit yang diperkirakan benar-benar mengalami cacat, risiko yang ditimbulkan tetap dianggap kritis—terutama karena visibilitas adalah salah satu faktor keselamatan paling penting.

Masalah ini dinilai melanggar aturan federal terkait material kaca kendaraan. Regulasi menegaskan bahwa gelembung tidak boleh muncul dalam radius lebih dari 13 mm dari tepi kaca, karena masuk kategori mengurangi kejernihan pandangan.

🔍 Mengapa Bisa Terjadi?

Investigasi internal menunjukkan penyebabnya berasal dari pin lokasi yang tidak rata saat proses produksi. Ketidaktepatan posisi ini memberi tekanan yang tidak merata pada cetakan, memicu kantong udara terjebak di antara lapisan kaca laminasi.

Alhasil, kaca depan bisa menampilkan gelembung mengganggu yang membesar seiring perubahan suhu—sebuah kondisi yang sangat meresahkan ketika pengemudi sedang melaju di cuaca ekstrem.

🚗 Apa Langkah Nissan?

Nissan bergerak cepat:

  • Dealer telah menerima instruksi sejak 21 November 2025
  • Pemeriksaan dan penggantian kaca depan dilakukan gratis
  • Pemilik kendaraan akan mendapat pemberitahuan resmi mulai 15 Januari 2026

Dengan langkah ini, Nissan berharap pengguna Sentra tetap merasa aman dan tetap percaya pada standar kualitas yang mereka banggakan.

Continue Reading

Electric Vehicle

Nissan N6 PHEV Resmi Debut di Tiongkok: Sedan Modern Rp 200 Jutaan dengan Teknologi Listrik yang Makin Matang

Published

on

By

Nissan kembali menggebrak pasar otomotif Tiongkok dengan memperkenalkan Nissan N6 PHEV, sedan plug-in hybrid terbaru yang langsung mencuri perhatian berkat harga yang sangat kompetitif. Melalui kolaborasi dengan Dongfeng Nissan, model ini resmi dipasarkan mulai 1 Desember 2025, dengan banderol yang membuat banyak konsumen melirik: 99.900 yuan atau sekitar Rp 234 jutaan. Bahkan, selama periode promosi, harga turun menjadi 91.900 yuan (± Rp 214 jutaan).

Di tengah persaingan sedan elektrifikasi yang semakin ketat, Nissan N6 hadir sebagai angin segar bagi konsumen yang menginginkan mobil modern, efisien, dan tetap ramah kantong. Mobil ini menjadi sedan mid-size pertama dalam keluarga N-Series, melengkapi line-up mobil listrik murni seperti Nissan N7.

Desain Futuristis ala Mobil Masa Depan

Tampilannya langsung mengingatkan pada desain khas Nissan EV terbaru:

  • Grille tertutup khas mobil listrik
  • Lampu LED penuh di bagian depan
  • Lampu samping boomerang yang menjadi DNA visual N-Series
  • Logo Nissan menyala
  • Handle pintu tersembunyi
  • Port charging terintegrasi di body belakang

Siluet belakangnya dibuat ala coupe, ramping dan sporty, lengkap dengan lampu belakang menyambung serta bumper bersih tanpa tampilan knalpot—menguatkan kesan modern dan aerodinamis.

Mobil ini punya dimensi cukup besar untuk kelasnya:
P x L x T: 4.831 x 1.885 x 1.494 mm, wheelbase 2.815 mm—menjamin ruang kabin yang lega untuk keluarga muda maupun profesional urban.

Performa PHEV dengan EV Range Panjang

Jantung pacu Nissan N6 mengombinasikan mesin 1.5-liter bensin dengan motor listrik dan baterai LFP 21,1 kWh.
Yang membuatnya menarik: mobil ini mampu melaju 170–180 km full listrik (CLTC)—salah satu jarak tempuh EV-mode terpanjang di kelas PHEV harga terjangkau.

Artinya, untuk penggunaan harian seperti kerja–rumah, pengguna bisa berkendara full listrik tanpa setetes pun bensin.

Interior Nyaman, Modern, dan Penuh Teknologi

Kabin Nissan N6 dirancang untuk memberikan pengalaman premium di harga yang tetap rasional.

Varian dasar sudah mendapat:

  • Panel instrumen digital 10,25 inci
  • Layar infotainment touchscreen 14,6 inci
  • LED interior
  • Start/stop tanpa kunci
  • Kursi belakang zero-gravity
  • Kamera belakang

Varian lebih tinggi menambahkan:

  • Panoramic sunroof
  • Ambient lighting
  • Kamera 540 derajat
  • AI voice assistant
  • Fitur ADAS lengkap (adaptive cruise control, lane keeping, parking assist)

Mobil ini terasa seperti paket lengkap yang menggabungkan kenyamanan, efisiensi, dan teknologi modern tanpa membuat kantong jebol.

Dengan N6, Nissan semakin menunjukkan keseriusan menancapkan kuku di pasar PHEV Asia—dan sepertinya model ini bakal jadi favorit baru untuk segmen sedan menengah.

Continue Reading

Event

F1 Abu Dhabi 2025: Duel Terakhir Verstappen vs Norris, Gelar Dunia di Ujung Pisau

Published

on

By

Musim Formula 1 2025 akhirnya tiba di tikungan terakhir. Sirkuit Yas Marina bersiap menjadi panggung penentuan takdir antara tiga gladiator: Lando Norris, Max Verstappen, dan Oscar Piastri. Satu putaran lagi, satu trofi lagi, dan satu nama yang akan tercatat sebagai juara dunia. Tegangan jelang final terasa seperti udara panas gurun yang menekan, tak memberi ruang bernapas.

Bursa juara sementara dipimpin Norris dengan 408 poin, disusul Verstappen di 396 poin, dan Piastri 392 poin. Secara matematis semua masih hidup—secara emosional, semua terasa mungkin.

Norris: Peluang Terbesar, Beban Terberat

Norris memasuki Abu Dhabi dengan keunggulan 12 poin. Secara hitungan, tugasnya cukup jelas:
Finish di depan Verstappen & Piastri → Juara dunia.
• Bahkan jika hanya finish P3, ia tetap mengunci gelar, asalkan dua rival utamanya tak merebut lebih banyak poin.

Namun justru di sinilah tekanannya. Gelar pertama selalu yang paling berat. Satu kesalahan kecil di Yas Marina bisa menghapus kerja keras satu musim.

Piastri: Harapan Tipis tapi Tajam

Piastri datang sebagai penantang paling rapuh secara angka—minus 16 poin dari Norris. Ia wajib menang, lalu berharap Norris tidak lebih dari P6. Peluangnya kecil, tetapi Piastri dikenal sebagai pembalap yang tak pernah takut pada skenario mustahil. Jika ada yang bisa membuat kejutan di putaran terakhir, ia salah satunya.

Verstappen: Sang Juara Bertahan di Persimpangan Nasib

Verstappen berada di tengah pusaran tekanan. Kemenangan saja tidak cukup—ia harus menang dan berharap bantuan dari luar.
Red Bull tak bisa mengandalkan Tsunoda untuk memotong laju Norris, sehingga harapan Max bergantung pada pembalap lain seperti:
George Russell & Andrea Kimi Antonelli (Mercedes)
Carlos Sainz (Williams)
Charles Leclerc (Ferrari)
atau siapa pun yang tiba-tiba menemukan performa podium.

Jika Verstappen hanya finish P4, skenarionya makin kompleks. Ia bisa tetap juara jika:
• Piastri gagal finis P1/P2, dan
• Norris tidak meraih poin sama sekali.

Dalam kondisi ini, Verstappen dan Norris akan seri poin 408–408, namun gelar jatuh ke tangan Verstappen karena memiliki jumlah finis P2 lebih banyak (8 banding 5).

Pertarungan Terakhir yang Tak Bisa Ditebak

Abu Dhabi bukan hanya balapan penutup—tapi babak final paling terbuka dalam satu dekade terakhir. Tiga pembalap dengan mental juara, tiga mobil yang sama-sama kompetitif, dan satu sirkuit yang sering melahirkan drama tak terduga.

Jika keberuntungan kembali memeluk Verstappen seperti di Vegas dan Qatar, sejarah bisa terulang.
Jika Norris menjaga ketenangan di tengah badai, gelar dunia pertamanya tinggal sejengkal.
Jika Piastri menemukan keajaiban, musim 2025 akan tercatat sebagai salah satu penutup paling gila dalam sejarah F1.

Apa pun hasilnya, Yas Marina siap meledak.

Continue Reading

Trending