Connect with us

Moto GP

“MOTOGP BELANDA: BAGNAIA SAMAI REKOR LEGENDA STONER!”

Published

on

Di sirkuit favoritnya, pembalap Italia Bagnaia terus mendominasi sejak latihan pertama hingga balapan. Dengan 23 kemenangan bersama tim Borgo Panigale, ia menyamai rekor Stoner

“Ini akhir pekan sempurna. Kami sangat cepat, udara bagus, dan saya sangat gembira,” ujar Pecco.

Bagnaia memulai balapan dari posisi terdepan dan tidak tersusul dalam 26 lap, meraih kemenangan tanpa hambatan.

Martin, yang terkena penalti tiga tempat di grid karena kualifikasi yang ceroboh, berhasil pulih dan finis di posisi kedua, mengurangi keunggulannya di klasemen menjadi 10 poin. Enea Bastianini melengkapi podium setelah start dari posisi ke-10, mengungguli Marquez, Di Giannantonio, dan Vinales di akhir balapan.

Bagnaia memimpin dari awal balapan, sementara Vinales dan Martin bertarung di belakangnya. Meskipun Martin sempat mendekat, Bagnaia terus menjaga keunggulan dan memperbesar jarak hingga 3,676 detik di garis finish, menjadi pembalap pertama sejak Mick Doohan yang memenangkan tiga Grand Prix di Assen secara beruntun.

Persaingan untuk posisi podium terakhir berlangsung sengit hingga lap akhir. Bastianini akhirnya mengamankan posisi ketiga, sementara Vinales melebar di lap terakhir dan turun ke posisi keenam.

Brad Binder finis ketujuh, diikuti oleh Alex Marquez, Raul Fernandez, dan Franco Morbidelli. Fabio Quartararo menjadi satu-satunya pembalap Yamaha yang finis di urutan ke-12 setelah rekan setimnya, Alex Rins, terjatuh di lap pertama.

Johann Zarco menjadi pembalap Honda terbaik di urutan ke-13, dengan Joan Mir dan Alex Rins mengalami crash. Marco Bezzecchi, Aleix Espargaro, dan Lorenzo Savadori absen karena cedera dari sprint race.

Moto GP

Valentino Rossi: “Indonesia Selalu Spesial, Tapi Saya Menyesal Tak Pernah Balap di Mandalika”

Published

on

By

Legenda hidup MotoGP, Valentino Rossi, kembali menginjakkan kaki di Jakarta untuk meluncurkan livery spesial Pertamina Enduro VR46 Racing Team jelang seri MotoGP Mandalika 2025. Kehadirannya sontak membuat ribuan penggemar Tanah Air kembali larut dalam nostalgia bersama sosok yang tak pernah kehilangan pesonanya.

Di hadapan publik, The Doctor mengenang masa mudanya saat tampil di Sirkuit Sentul pada 1996–1997 di kelas GP125. Ia menyebut momen itu sebagai salah satu kenangan yang tak terlupakan bersama fans Indonesia.

Namun, Rossi tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Ia mengaku menyesal karena tak sempat merasakan atmosfer balapan di Sirkuit Mandalika, yang baru resmi menggelar MotoGP pada 2022, setahun setelah ia gantung helm.

“Sayangnya, ketika MotoGP hadir di Mandalika, itu justru tahun pertama saya pensiun. Bagi saya, itu menjadi penyesalan besar,” ungkap Rossi.

Meski demikian, rasa bangga tetap mengalir dari hati sang maestro. Rossi menegaskan, dukungan fans Indonesia selalu menjadi bahan bakar semangatnya di lintasan.

“Saya tahu, penonton di Indonesia selalu memberikan sesuatu yang luar biasa sepanjang karier saya. Dari pertama kali bersama Yamaha hingga sekarang, dukungan itu tak pernah padam. Terima kasih banyak,” ujar Rossi, dengan senyum khas yang selalu dirindukan.

Bagi publik Tanah Air, momen ini kembali menegaskan satu hal: hubungan Rossi dan Indonesia terlalu kuat untuk dipisahkan waktu maupun jarak.

Continue Reading

Moto GP

Dua Rider VR46 Racing Team Disambut Meriah di Jakarta, Valentino Rossi Segera Menyusul

Published

on

By

Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin sore (15/9) dipenuhi antusiasme saat dua bintang VR46 Racing Team, Fabio Di Giannantonio dan Franco Morbidelli, resmi mendarat di Indonesia. Kehadiran mereka jadi pemanasan panas jelang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 di Mandalika International Circuit, Lombok (3–5 Oktober 2025).

Tak hanya datang untuk balapan, keduanya juga akan menghadiri peluncuran livery spesial Pertamina Enduro VR46 Racing Team. Momen ini makin istimewa karena sang legenda, Valentino Rossi, direncanakan hadir malam harinya di Jakarta — kunjungan perdananya ke tanah air dengan seragam resmi Pertamina Enduro VR46.

Semarak semakin terasa dengan agenda Meet & Greet bersama fans Indonesia yang digelar di Senayan City, Jakarta, pada 30 September 2025 pukul 16.00 WIB. Ajang ini jadi bukti nyata kedekatan VR46 Racing Team dengan dukungan fanatik publik tanah air.

Kedatangan duo VR46 ini datang setelah pertarungan sengit di MotoGP Motegi. Morbidelli tampil impresif dengan finis kelima, sementara Diggia harus puas di posisi ke-13. Di klasemen sementara, Morbidelli bertengger di urutan kelima dengan 196 poin, dan Diggia di posisi ketujuh dengan koleksi 182 poin.

Aura semangat terasa begitu kuat — Mandalika bersiap jadi saksi, dan Indonesia siap menyambut The Doctor bersama armadanya.

Continue Reading

Moto GP

Alex Márquez Bongkar Fakta: Perjuangan Kakaknya Jauh Lebih Berat!

Published

on

By

Alex Márquez tak bisa menahan emosinya usai kakaknya, Marc Márquez, resmi mengunci gelar juara dunia MotoGP 2025 di Jepang. Baginya, apa yang dilihat publik hanyalah sebagian kecil dari penderitaan dan perjuangan keras sang kakak selama enam tahun terakhir.

“Orang-orang hanya melihat 10 persen dari comeback ini. Padahal, saya menyaksikan sendiri 100 persen perjuangannya di balik layar,” ucap Alex dengan nada haru.

Gelar ini menjadi tonggak bersejarah: enam tahun setelah titel terakhir di 2019, Marc bangkit dari cedera horor di lengan kanan, empat kali operasi besar, hingga dua kali diplopia yang hampir mengakhiri kariernya. Ditambah, masa-masa sulit bersama Honda yang tak kompetitif sempat membuat banyak pihak meragukan masa depannya.

Namun, keputusan berani untuk bergabung dengan Gresini Ducati pada 2024—yang juga didorong oleh Alex—menjadi titik balik. Rasa percaya diri Marc perlahan kembali, hingga musim 2025 menjadikannya raja MotoGP lagi dengan cara yang dramatis.

“Beban besar juga ada di pundak saya, karena saya salah satu rival terakhir yang bisa menghentikannya. Tekanannya luar biasa. Tapi akhirnya, saya harus akui: Marc memang pantas jadi juara. Tahun ini, dia lebih kuat dari siapa pun,” tambah Alex.

Comeback Marc Márquez bukan sekadar kemenangan di lintasan, tapi simbol keteguhan hati, rasa sakit yang diubah jadi motivasi, dan bukti bahwa legenda sejati tidak pernah menyerah.

Continue Reading

Trending