Connect with us

Mobil

Porsche 904 Hidup Lagi! Aerfal Automotive Bangkitkan Ikon Balap dengan Sentuhan Modern

Published

on

Sejarah otomotif kembali bergetar. Porsche 904, ikon balap dari era 1960-an, resmi dibangkitkan oleh Aerfal Automotive, startup asal Belanda yang berani mengawinkan nostalgia dengan teknologi masa kini.

Mobil ini bukan sekadar replika—ia adalah restomod penuh jiwa. Dibangun di atas sasis Porsche 914, Aerfal memasangkan mesin flat-eight 4.0 liter berpendingin udara dengan tenaga buas 400 hp. Perpaduan ini menghadirkan sensasi analog khas balap lawas, namun tetap dengan performa modern yang siap melibas aspal masa kini.

Eksteriornya tetap menjaga proporsi ikonik 904 dengan garis ramping dan mesin tengah, tetapi sentuhan baru seperti lampu LED, intake pendingin modern, serta velg retro BBS membuat tampilannya semakin menggoda. Masuk ke dalam kabin, pengendara seolah melangkah ke mesin waktu: dasbor minimalis, jam retro, hingga kombinasi kulit dan titanium yang memberi kesan elegan sekaligus klasik.

Yang membuatnya lebih istimewa, proyek ini tak dikerjakan sendirian. Multimatic, Tuthill, Brembo, Michelin, hingga Cosworth ikut menyempurnakan detail performanya. Dari sasis hingga sistem pengereman, semuanya dirancang untuk memastikan Porsche 904 restomod ini bukan hanya indah dipandang, tapi juga garang di lintasan.

Meski saat ini masih berupa render digital, Aerfal sudah membuka pintu pre-order untuk kolektor yang haus akan sejarah hidup kembali. Harga dan jumlah produksi memang belum diumumkan, tapi bisa dipastikan, setiap unit akan menjadi rebutan—karena orisinal Porsche 904 hanya diproduksi 106 unit di era 1964–1965.

Bagi pecinta otomotif, ini bukan sekadar restomod. Ini adalah kebangkitan sebuah legenda. Porsche 904 Aerfal menjadi penghubung dua era—membawa roh balap 60-an ke jalanan masa kini, sekaligus membuktikan bahwa ikon sejati tak pernah benar-benar mati.

Electric Vehicle

Lexus RZ 2026 Akhirnya Meluncur, SUV Listrik Premium Seharga Rp 1,4 Miliar Siap Guncang Pasar

Published

on

By

Lexus resmi membuka selubung harga SUV listrik terbarunya, RZ 2026, yang pertama kali memikat perhatian publik sejak debut Mei lalu. Kehadirannya menjadi bukti nyata ambisi Lexus untuk merebut hati pecinta mobil listrik premium yang menginginkan perpaduan kemewahan, performa, dan teknologi mutakhir.

Dilaporkan ArenaEV, Sabtu (4/10/2025), pemesanan Lexus RZ 2026 sudah dimulai di Inggris, dengan pengiriman unit dijadwalkan pada musim semi 2026. Harga yang ditawarkan bervariasi sesuai trim, dari versi standar hingga varian performa tertinggi RZ 550e F Sport Takumi, yang dibanderol fantastis Rp 1,4 miliar.

Dari sisi desain, RZ 2026 tampil makin sporty dengan wajah baru: gril, bumper, spoiler belakang, hingga velg 20 inci yang menegaskan aura elegan sekaligus agresif. Kabinnya juga memanjakan pengemudi dengan teknologi steer-by-wire dan fitur inovatif Interactive Manual Drive, memberikan pengalaman berkendara unik layaknya memindah gigi manual di era elektrifikasi.

Soal performa, Lexus menghadirkan opsi beragam: mulai dari RZ 350e Premium bertenaga 221 hp dengan jarak tempuh 483 km, hingga RZ 550e F Sport yang mengandalkan 402 hp dan sistem AWD untuk performa maksimal. Semua varian dipersenjatai baterai 77 kWh dengan dukungan pengisian cepat 11 kW, bahkan kompatibel dengan standar terbaru NACS di Amerika.

Dengan harga mulai Rp 1,08 miliar hingga Rp 1,4 miliar, Lexus RZ 2026 bukan sekadar SUV listrik, tapi simbol prestise baru di jalan raya. Kehadirannya jelas menjadi tantangan serius bagi rival seperti Tesla Model Y dan Mercedes EQE SUV.

🚘✨ Satu hal pasti: RZ 2026 bukan hanya mobil, tapi pernyataan gaya hidup bagi mereka yang ingin tampil beda dan futuristis.

Continue Reading

Electric Vehicle

BMW ‘Kecolongan’? Sedan Listrik Generasi Baru Tertangkap di Situs Resmi!

Published

on

By

Jagat otomotif global kembali dibuat heboh! BMW diduga secara tidak sengaja menampilkan sosok sedan listrik terbaru mereka lewat situs resmi di Jerman. Bukan sekadar rumor, mobil misterius itu muncul jelas dalam sebuah video promosi, memantik spekulasi liar soal langkah besar BMW menuju era Neue Klasse.

Alih-alih menampilkan iX3 sesuai konteks animasi, justru muncul sedan empat pintu dengan garis desain yang begitu tegas, rendah, dan sporty. Karakter wajah depannya mengusung grill ramping, lampu LED tipis horizontal, serta bodi mulus tanpa lekukan berlebihan—benar-benar mencerminkan DNA masa depan BMW.

Detail menarik lain adalah penggunaan spion konvensional, bukan kamera futuristik ala konsep, yang menguatkan dugaan mobil ini sudah mendekati versi produksi. Bahkan, handle pintu rata dengan bodi mempertegas aura modern sekaligus aerodinamis.

Banyak pengamat yakin mobil misterius ini adalah kandidat kuat BMW i4 generasi terbaru. Jika benar, artinya sedan listrik premium pesaing Tesla Model 3 dan Polestar 2 ini akan beralih ke platform Neue Klasse, menjanjikan kabin lebih lega, efisiensi tinggi, jarak tempuh panjang, serta kecepatan charging yang jauh lebih mumpuni.

Seolah ingin menegaskan strategi besar mereka, BMW tampaknya berusaha menawarkan dua cita rasa sedan listrik: i3 untuk sisi praktis dan i4 untuk performa sporty. Kombinasi yang pastinya akan memperluas daya tarik brand asal Bavaria ini di pasar global EV.

Meski belum ada pernyataan resmi dari pihak BMW, bocoran ini sudah cukup membuat dunia otomotif terbelalak. Jika benar menuju jalur produksi, sedan ini bisa menjadi salah satu EV paling dinanti dalam beberapa tahun ke depan.

Satu hal yang pasti: bocoran ini bukan sekadar kesalahan teknis, melainkan sinyal bahwa era sedan listrik BMW semakin dekat dan semakin emosional bagi para penggemarnya.

Continue Reading

Mobil

Kijang Doyok, Ikon Abadi yang Tak Lekang Waktu

Published

on

By

Di tengah derasnya arus otomotif modern yang serba digital, Toyota Kijang kotak generasi awal atau akrab disebut Kijang Doyok tetap berdiri tegak sebagai simbol nostalgia dan ketangguhan. Mobil legendaris ini bukan hanya sekadar kendaraan, tetapi juga saksi sejarah dan bagian dari perjalanan hidup banyak pencinta otomotif Indonesia.

Salah satunya adalah Bob Baron, modifikator sekaligus pemilik Kijang Doyok lansiran 1983 yang dengan bangga menyebut tunggangannya sebagai “sang petarung.”

“Mobil ini enggak pernah rewel di jalan. Bodinya masih tegas, mesin karburator gampang di-upgrade, sparepart murah, dan komunitasnya selalu ramai. Itu yang bikin saya enggak pernah bosan merawatnya,” ujar Baron penuh antusias.

Mesin Bandel, Perawatan Ramah Kantong

Kijang Doyok dikenal dengan mesin karburator yang simpel, tangguh, dan mudah dimodifikasi. Perawatannya pun tidak bikin dompet tipis karena komponen masih melimpah dan harga suku cadang terjangkau. Inilah alasan mengapa mobil ini tetap dicari dan dicintai meski usianya sudah puluhan tahun.

Meski begitu, mobil ini juga punya keterbatasan khas era lawas: rem masih tromol, tanpa power steering, power window, hingga AC. Sistem kelistrikan pun masih pakai cut out. “Paling sering ya masalah di kaki-kaki karena usia. Tapi gampang ditangani, bahkan banyak yang upgrade tromol ke cakram,” tambah Baron.

Lebih dari Sekadar Mobil

Bagi para penggemarnya, Kijang Doyok bukan hanya alat transportasi, melainkan ikon budaya otomotif Indonesia. Karakter bodi kaleng yang khas, suara mesin yang bandel, hingga komunitas yang solid menjadikannya legenda yang sulit digantikan.

Di balik segala keterbatasannya, Kijang Doyok membuktikan bahwa sebuah mobil bisa menjadi bagian dari identitas, kenangan, dan kebanggaan otomotif bangsa.

Continue Reading

Trending