Connect with us

Moto GP

Veda Ega Pratama Siap Tampil di Moto3 2026 Bersama Honda Team Asia!

Published

on

Kabar membanggakan datang dari lintasan balap dunia — pebalap muda Indonesia, Veda Ega Pratama, akhirnya selangkah lagi menuju Kejuaraan Dunia Moto3 musim 2026 bersama tim bergengsi Honda Team Asia!

Laporan eksklusif dari Sky Sport Italia (29/10/2025) mengungkap bahwa kesepakatan sudah hampir final. Veda, yang musim ini tampil luar biasa di Red Bull Rookies Cup 2025, disebut telah menjadi pilihan utama Honda Team Asia untuk menggantikan Taiyo Furusato, yang akan promosi ke kelas Moto2.

Performa Veda sepanjang musim 2025 memang sulit diabaikan. Pebalap asal Gunungkidul, Yogyakarta itu menutup musim sebagai runner-up klasemen akhir, dengan 181 poin, tiga kemenangan, dan konsistensi luar biasa dari total 14 race. Catatan yang membuktikan bahwa Indonesia punya talenta besar yang siap bersaing di level dunia.

“Setelah mendapat izin khusus untuk turun di ajang Moto3 2026, masa depan Veda kini tinggal menunggu waktu untuk diumumkan,” tulis Sky Sport Italia.

Langkah ini bukan sekadar promosi kelas — tapi simbol kebangkitan semangat balap Indonesia di panggung dunia. Dari sirkuit kecil di Gunungkidul hingga paddock Moto3, perjalanan Veda Ega Pratama adalah bukti nyata bahwa mimpi besar bisa jadi kenyataan dengan kerja keras, disiplin, dan determinasi tanpa batas.

Kini, publik tanah air tinggal menunggu pengumuman resmi dari Honda Team Asia. Jika benar terwujud, maka musim 2026 akan menjadi tahun bersejarah bagi Indonesia — saat bendera Merah Putih kembali berkibar di grid Moto3 dunia.

Moto GP

Yamaha XSR900 GP 2026: Nostalgia Grand Prix yang Hidup Kembali untuk Hormati “The King” Kenny Roberts

Published

on

By

Ada kalanya sebuah motor bukan hanya sekadar mesin dan roda, tapi juga kenangan yang berdenyut di setiap desis knalpotnya.
Yamaha membuktikan hal itu lewat kehadiran XSR900 GP 2026, edisi khusus yang didedikasikan untuk legenda balap dunia, Kenny Roberts — sang “Raja” yang mengubah wajah Grand Prix modern.

Dari 1978 hingga 1980, Roberts menorehkan sejarah dengan tiga gelar juara dunia berturut-turut bersama Yamaha. Sosoknya tak hanya menjadi ikon Amerika di lintasan 500cc, tapi juga simbol revolusi gaya balap modern yang menginspirasi generasi selanjutnya.

Kini, empat dekade berselang, semangat itu kembali dihidupkan lewat desain XSR900 GP 2026 yang sarat nostalgia.
Dibalut livery Legend Yellow dengan pola speedblock hitam khas Yamaha, motor ini seperti menghidupkan kembali era keemasan YZR500 — motor yang dulu membawa Roberts menuju kejayaan.
Bagi penggemar gaya retro, Yamaha juga menawarkan varian Legend Red, menghadirkan sentuhan klasik yang dipadukan dengan agresivitas desain modern.

Di balik tampilan retronya yang memikat, XSR900 GP tetap mengandalkan mesin CP3 890cc 3-silinder DOHC 4-tak, bertenaga 120 PS dan torsi puncak 93 Nm. Performanya tidak hanya menjanjikan tenaga, tetapi juga emosi di setiap tarikan gas — perpaduan sempurna antara heritage dan inovasi.

Tak ada perubahan besar dari sisi mekanikal dibanding XSR900 standar, namun dari sisi jiwa dan karakter, versi GP ini terasa lebih hidup.
Desain fairing bergaya Grand Prix klasik, kombinasi warna yang menggugah nostalgia, serta detail yang presisi menjadikan motor ini lebih dari sekadar tribute — ia adalah surat cinta untuk masa lalu.

Dengan banderol sekitar ¥1.430.000 (Rp150 jutaan), Yamaha XSR900 GP 2026 menjadi representasi sempurna dari semangat The King Kenny Roberts: berani, cepat, dan abadi

Continue Reading

Moto GP

MotoGP Malaysia 2025: Alex Marquez Berjaya di Sepang, Bagnaia Alami Mimpi Buruk!

Published

on

By

Drama besar mewarnai panasnya aspal Sepang! Alex Marquez tampil menggila dan meraih kemenangan gemilang di MotoGP Malaysia 2025. Start dengan rasa percaya diri tinggi, pembalap Gresini Racing — yang disokong Aspira dari Astra Otoparts — langsung menunjukkan tajinya. Tanpa tekanan berarti setelah mengunci runner-up klasemen dunia di sprint race, ia melesat bagai peluru sejak lampu start padam.

Selama 20 lap penuh ketegangan, Alex menjaga ritme stabil dan tak tersentuh hingga menyentuh garis finis dengan keunggulan 2,676 detik dari Pedro Acosta (KTM), yang kembali unjuk bakat sebagai calon raja masa depan. Joan Mir (Honda) melengkapi podium dengan senyum lega, menandai performa kompetitif Honda yang kembali terasa.

Namun, di balik sorak kemenangan itu, ada kisah getir dari sang juara dunia.
Pecco Bagnaia, yang memulai balapan dari pole position, harus pulang dengan hati remuk. Ducati GP25 yang ia andalkan tiba-tiba bermasalah di lap ke-18. Dari peluang podium, ia dipaksa menghentikan motor sementara rival lain terus melaju. Sebuah pukulan telak dalam ambisi mempertahankan kejayaan.

Pertarungan di awal race sejatinya sangat intens. Marquez menyalip Bagnaia di lap kedua lewat serangan apik di Tikungan 4. Acosta ikut menekan — menciptakan duel yang bikin penonton menahan napas — sebelum motor Bagnaia memperlihatkan tanda-tanda masalah.

Di kelompok tengah, aksi saling sikut tak kalah menarik.
Franco Morbidelli (VR46 Ducati) tampil solid dan finis keempat, tepat di depan Fabio Quartararo (Yamaha). Fabio Di Giannantonio mengamankan posisi keenam, sementara Enea Bastianini melakukan comeback luar biasa dari P19 ke P7.

Sepuluh besar dilengkapi Luca Marini (Honda), Brad Binder (KTM), dan Ai Ogura (Trackhouse), yang kembali mengemas poin penting menuju akhir musim.

Beberapa nama besar justru tak bernasib baik di Sepang. Miguel Oliveira (Pramac) terjatuh di lap terakhir, menyusul Fermin Aldeguer (Gresini), Raul Fernandez (Trackhouse), dan Pol Espargaro (Tech3) yang lebih dulu mencium gravel.

Kemenangan Alex Marquez di Sepang menjadi penegasan bahwa semangat juang tak pernah mengenal batas nama belakang. Sementara bagi Bagnaia, hari ini menjadi pengingat bahwa bahkan sang juara pun bisa “ditaklukkan” oleh takdir di lintasan.

MotoGP kembali membuktikan — di setiap balapan, ada air mata kemenangan dan luka kegagalan yang berjalan berdampingan.

Continue Reading

Moto GP

Eksklusif dan Langka: Aprilia RSV4 X-GP Hanya 30 Unit, Sudah Ludes Terjual!

Published

on

By

Aprilia kembali bikin geger dunia otomotif dengan meluncurkan RSV4 X-GP, sebuah superbike edisi spesial yang diciptakan untuk merayakan satu dekade kiprah RS-GP di ajang MotoGP. Motor ini tak main-main, karena dibuat sangat terbatas, hanya 30 unit di seluruh dunia—dan semuanya sudah ludes hanya dalam 14 hari setelah rilis perdana pada awal September lalu.

Dibanderol seharga €90.000 atau sekitar Rp1,7 miliar, RSV4 X-GP bukan sekadar motor, tapi simbol eksklusivitas dan DNA balap Aprilia. Motor ini membawa aura RS-GP MotoGP ke versi jalan raya, membuatnya jadi incaran para kolektor dan pecinta adrenalin sejati.

CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, menegaskan bahwa seri ini bukan hanya tentang performa, tapi juga tentang identitas dan kebanggaan.

“X menegaskan posisinya sebagai ikon eksklusif dengan potensi besar. RSV4 X-GP adalah bukti inovasi Aprilia Racing, diciptakan khusus untuk penggemar sejati dunia balap,” ungkap Rivola dengan bangga.

Ditenagai mesin V4 1.099 cc bertenaga 238 hp dan torsi 131 Nm, RSV4 X-GP siap langsung melibas lintasan balap tanpa perlu banyak ubahan. Performa brutal ini menegaskan bahwa motor ini bukan sekadar pajangan mahal, tapi benar-benar “born to race.”

Meski di MotoGP 2025 Aprilia mampu menantang dominasi Ducati, di WorldSBK mereka masih berjuang menemukan kembali kejayaan seperti era emas Max Biaggi (2010 & 2012) dan Sylvain Guintoli (2014). Kehadiran RSV4 X-GP ini seakan menjadi api semangat baru untuk mengembalikan nama besar Aprilia di kancah balap dunia.

Bagi penggemar otomotif, kabar ini tentu menyisakan rasa iri. Bayangkan, superbike beraroma MotoGP dengan produksi terbatas hanya 30 unit, kini sudah menjadi barang kolektor yang tak ternilai. Sebuah motor yang bukan hanya alat transportasi, tapi mahakarya kecepatan dan kebanggaan Italia.

Continue Reading

Trending