Connect with us

TIPS & TRIK

Hindari Kesalahan Fatal Ini Saat Mudik, Bisa Bikin Perjalanan Berantakan!

Published

on

Mudik Lebaran menjadi tradisi tahunan yang dinanti oleh banyak masyarakat Indonesia. Namun, perjalanan jauh menuju kampung halaman tidak selalu berjalan mulus. Dari kemacetan panjang, kelelahan pengemudi, hingga kendala teknis kendaraan kerap menjadi tantangan utama.

Menurut Rama Rizana, S.T., M.Sc., pakar transportasi dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan pemudik adalah kurangnya pemeriksaan kendaraan sebelum berangkat. Hal ini bisa berakibat fatal, terutama untuk perjalanan jarak jauh yang memakan waktu berjam-jam bahkan berhari-hari.

💡 Tips Penting Agar Mudik Aman & Nyaman 💡
Cek Kondisi Kendaraan – Pastikan rem, ban, oli, aki, dan lampu dalam kondisi prima sebelum berangkat.
Atur Waktu Keberangkatan – Hindari jam-jam padat agar tidak terjebak kemacetan panjang.
Gunakan Jalur Alternatif – Manfaatkan peta digital atau info lalu lintas terkini untuk mencari rute tercepat.
Jaga Stamina – Jangan memaksakan diri menyetir saat mengantuk, istirahatlah di rest area setiap beberapa jam.
Persiapkan Bekal & Peralatan Darurat – Air minum, makanan ringan, obat-obatan, dan peralatan kendaraan wajib dibawa.

Bagi pemudik yang menggunakan transportasi umum, perencanaan matang juga menjadi kunci kelancaran perjalanan. Pembelian tiket jauh-jauh hari sangat dianjurkan agar terhindar dari lonjakan harga atau kehabisan tiket. Datang lebih awal ke terminal, stasiun, atau bandara juga penting agar tidak terburu-buru.

Dengan persiapan yang matang dan strategi perjalanan yang tepat, mudik bisa menjadi pengalaman yang lebih aman dan nyaman. Jangan biarkan kesalahan kecil merusak perjalanan menuju kampung halaman!

TIPS & TRIK

Tesla Dipaksa Ubah Desain Ikonik Demi Keselamatan, Aturan Baru China Jadi Titik Balik

Published

on

By

Tesla akhirnya harus merelakan perubahan pada salah satu ciri khas desain mobilnya: flush door handle atau handle pintu rata. Regulasi keselamatan terbaru di China melarang penggunaan handle pintu elektronik yang sepenuhnya tersembunyi, mendorong Tesla untuk menyesuaikan diri demi tetap bisa bersaing di pasar otomotif terbesar dunia.

Kepala Desainer Tesla, Franz von Holzhausen, memastikan pihaknya tengah menggarap desain baru yang menggabungkan mekanisme manual dan elektronik dalam satu sistem. Tujuannya sederhana namun vital: agar pintu lebih mudah diakses dalam kondisi darurat, tanpa kehilangan sentuhan futuristis khas Tesla.

Aturan ini akan resmi berlaku mulai Juli 2027, memberi Tesla waktu kurang dari dua tahun untuk menemukan formula terbaik. Tantangan ini bukan sekadar soal desain, melainkan juga soal menjaga identitas brand tanpa mengorbankan keselamatan pengguna.

Lebih jauh, sorotan terhadap handle pintu Tesla tak hanya datang dari China. Di Amerika Serikat, otoritas keselamatan jalan raya (NHTSA) tengah menyelidiki lebih dari 140 laporan keluhan terkait kesulitan membuka pintu Tesla saat mobil kehilangan daya listrik. Bahkan investigasi mencakup 174 ribu unit Model Y produksi 2021, dengan kasus serupa juga muncul di Model 3 dan Model S.

Langkah Tesla mengubah desain handle pintu ini bisa menjadi momentum penting: menepis kritik, menjawab keraguan konsumen, sekaligus membuktikan bahwa inovasi futuristis tetap bisa selaras dengan aspek keselamatan.

Bagi para pecinta Tesla, perubahan ini mungkin terasa emosional — sebuah perpisahan dengan desain ikonik yang selama ini dianggap bagian dari DNA minimalis Tesla. Namun demi keselamatan, perubahan ini bukan sekadar keharusan, melainkan sebuah evolusi.

Continue Reading

Electric Vehicle

“Baterai Mobil Listrik Bisa Kembung?” Ini Penjelasan yang Bikin Tenang

Published

on

By

Di tengah tren kendaraan listrik yang terus berkembang, masih ada kekhawatiran dari masyarakat soal baterai menggelembung atau ‘kembung’, seperti yang sering terjadi pada ponsel. Namun benarkah risiko itu juga mengintai mobil listrik?

Jawabannya: hampir tidak.
Menurut Iqbal Taufiqurrahman dari GAC Indonesia, meski sama-sama memakai teknologi lithium, baterai mobil listrik dirancang dengan tingkat keamanan dan manajemen yang jauh lebih canggih dibandingkan baterai smartphone.

Perbedaan utama terletak pada Battery Management System (BMS) dan sistem pendinginan aktif. Di mobil listrik, BMS secara otomatis mengatur dan menyeimbangkan distribusi daya ke setiap modul baterai, menjaga suhu, dan mencegah tekanan berlebih—hal yang tidak dimiliki oleh baterai ponsel.

Contohnya ada pada GAC Aion UT, yang dibekali Magazine Battery 3.0 dan sistem pendingin cair. Teknologi ini menjaga suhu tetap stabil, baik saat pengisian cepat maupun saat mobil melaju kencang di jalan.

“Jadi jangan khawatir soal baterai kembung atau soak, selama penggunaan masih dalam batas wajar, sistem akan menjaga semuanya tetap aman,” tegas Iqbal di ajang GIIAS 2025, ICE BSD.

Inilah bukti bahwa mobil listrik bukan hanya soal efisiensi dan performa, tapi juga soal keamanan yang dirancang untuk menjawab keraguan banyak orang.
Saatnya percaya diri beralih ke teknologi yang lebih bersih dan cerdas, tanpa rasa was-was lagi soal baterai.

Continue Reading

Electric Vehicle

Parkir, Cas, Jalan Lagi! Pengisian Daya Nirkabel Motor Listrik Bukan Lagi Mimpi?

Published

on

By

Di tengah pertumbuhan pesat pengguna motor listrik, satu kendala klasik masih jadi momok: repotnya pengisian daya. Kabel ketinggalan, colokan tidak cocok, atau stasiun pengisian yang penuh adalah cerita sehari-hari para pengguna EV roda dua.

Namun kini, harapan itu hadir lewat inovasi pengisian daya nirkabel, yang siap mengubah cara kita berinteraksi dengan kendaraan masa depan.
Adalah Tiler Compact, sistem wireless charging yang awalnya dirancang untuk sepeda listrik, tapi mulai dilirik sebagai solusi realistis bagi motor listrik urban.

Bayangkan ini: cukup menurunkan standar samping, lalu motor langsung terisi daya otomatis—tanpa kabel, tanpa buka-tutup soket, tanpa ribet. Persis seperti kita meletakkan smartphone di atas pad charger.

Perangkat seukuran laptop ini tahan cuaca ekstrem, hanya butuh stopkontak biasa, dan satu sumber daya bahkan bisa menyuplai hingga 24 unit pengisi daya. Cocok untuk parkiran apartemen, gedung kantor, hingga pusat perbelanjaan.
Waktu isi ulangnya memang belum secepat kabel (sekitar 3,5 jam untuk 500 Wh), tapi cukup untuk memenuhi kebutuhan harian pengguna motor listrik di kota.

Lebih dari sekadar teknologi, ini adalah upaya menjawab keresahan banyak rider masa kini. Gerakan sederhana seperti memarkir motor bisa menjadi langkah besar menuju efisiensi dan kenyamanan.

Namun, tantangan sesungguhnya kini ada di tangan para pabrikan otomotif. Dibutuhkan standardisasi dan kolaborasi agar teknologi pengisian daya nirkabel bisa diintegrasikan secara massal dan lintas merek.

Jika semua pihak bersatu, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat, kita hanya perlu memarkir motor—dan baterai akan terisi otomatis.
Masa depan itu makin dekat. Kita hanya perlu menyambutnya.

Continue Reading

Trending