Connect with us

Motor Balap

Debut di Cremona, Aldi Satya Mahendra Siap Tempur Total di WorldSSP 2025

Published

on

Putaran keempat World Supersport (WorldSSP) 2025 akan digelar akhir pekan ini di Sirkuit Cremona, Italia (2–4 Mei), dan salah satu pembalap andalan Tanah Air, Aldi Satya Mahendra, bersiap menunjukkan tajinya di lintasan yang bakal ia jajal untuk pertama kalinya dalam balapan resmi.

Meski belum pernah turun race di Cremona, El’ Dablek—julukan Aldi—tidak datang dengan tangan kosong. Pengalaman melakukan sesi tes akhir tahun lalu menggunakan Yamaha R9 memberi bekal penting dalam memahami karakteristik trek yang menuntut presisi tinggi.

“Saya sudah sempat melakukan pengujian di Cremona dengan R9, dan itu cukup membantu untuk adaptasi awal. Sirkuit baru buat balapan selalu menantang, tapi juga jadi pemacu semangat untuk tampil maksimal,” ungkap Aldi yang kini membela tim Yamaha bLU cRU Evan Bros.

Target Aldi jelas—berada di barisan depan dan memperbaiki raihan poin di klasemen sementara. Saat ini, pembalap muda asal Yogyakarta itu bertengger di posisi ke-12 dengan koleksi 20 poin. Poin terbanyak ia amankan di putaran ketiga, lewat dua kali finis di P8.

Manajer Motorsport Yamaha Indonesia, Wahyu Rusmayadi, menyebut penampilan Aldi sebagai progres luar biasa bagi seorang rookie di panggung sekelas WorldSSP.

“Aldi telah menunjukkan mental petarung dan progres yang menjanjikan. Ia cepat belajar dari tim dan terus berusaha meningkatkan performa dari sisi teknis, fisik, hingga mental bertanding,” ujar Wahyu.

Yamaha Indonesia pun berharap race di Cremona akan membawa tambahan poin penting dan mendongkrak posisi Aldi di klasemen. Dengan semangat “Semakin Di Depan, Full Gaspol,” Merah Putih kembali siap berkibar di kancah balap dunia.


🏁 Catatan Jadwal Race WorldSSP Cremona 2025 (WIB):

  • Jumat, 2 Mei
    • Free Practice – 16.20 WIB
    • Superpole – 21.00 WIB
  • Sabtu, 3 Mei
    • Race 1 – 20.15 WIB
  • Minggu, 4 Mei
    • Race 2 – 20.15 WIB

Event

Suzuka 8 Hours: Lebih dari Sekadar Balapan, Ini Pertarungan Harga Diri Pabrikan Dunia!

Published

on

By

Di tengah gegap gempita balap dunia seperti MotoGP di Assen atau TT Isle of Man yang ekstrem, satu event justru menjadi panggung paling sakral bagi pabrikan Jepang—Suzuka 8 Hours. Balapan ketahanan legendaris ini bukan hanya soal adu kecepatan, tapi soal gengsi, kebanggaan, dan harga diri industri otomotif Jepang.

Tahun ini, Suzuka 8 Hours kembali dengan nuansa emosional yang lebih dalam. Untuk pertama kalinya sejak 2019, empat raksasa Jepang—Honda, Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki—kembali bertarung dalam arena yang sama. Tapi mungkin ini juga menjadi momen terakhir mereka tampil bersama, menyusul keputusan Suzuki hengkang dari dunia balap pada akhir 2022. Sebuah era bisa saja benar-benar berakhir di sini.

Bagi para rider dan kru, Suzuka 8 Hours bukan hanya balapan. Ini seperti gladiator yang bertarung di colosseum—di hadapan para CEO dan direktur top pabrikan yang menatap tajam dari pit lane. Kemenangan di Suzuka bisa mengubah hidup, menjadi tiket menuju karier seumur hidup. Kalah? Bukan sekadar kehilangan piala, tapi kehilangan muka di hadapan seluruh dunia.

Sirkuit Suzuka memang tak sepanjang Le Mans, tapi intensitasnya brutal. Tiap tikungan seperti Degner dan 130R menuntut presisi luar biasa. Dalam hitungan jam, tim harus menyeimbangkan gaya sprint agresif dan daya tahan mesin, dengan waktu pit stop menjadi penentu hidup-mati hasil akhir.

Dan jangan lupa, aura magis Suzuka tetap utuh. Meski dunia kini bisa menonton balapan dari mana pun, Suzuka tetap punya pesonanya sendiri—tradisi, semangat, dan semesta loyalitas fans Jepang yang selalu penuh di tribun, memberi sorakan hangat dalam atmosfer yang tak bisa disamakan.

Suzuka 8 Hours adalah puncak dari segalanya. Bukan sekadar balapan—ini adalah pertempuran takdir.

Continue Reading

Motor Balap

Balapan Penuh Drama! Arai Agaska Sabet Juara Pertama di Seri Hungaria

Published

on

By

Langit Hungaria menjadi saksi momen penuh haru dan kebanggaan, ketika Arai Agaska, rider muda berbakat asal Indonesia, berhasil mencatat kemenangan perdananya di ajang Yamaha FIM Blu Cru World Cup 2025, Sabtu (26/7), di sirkuit Balaton Park.

Dalam balapan yang penuh drama dan tensi tinggi, Arai yang memulai dari posisi ketiga tampil penuh determinasi dan ketenangan. Meski harus bersaing ketat melawan Alessandro Di Persio dan Teppei Kugawa, ia terus menjaga ritme dan tidak kehilangan fokus sedikit pun.

Memasuki putaran terakhir, Arai menggigit jalur dalam, menyalip Persio dengan manuver bersih dan presisi tinggi. Kemenangan ini tak hanya soal podium—ini soal perjuangan, konsistensi, dan keberanian menantang batas!

Dengan waktu 20 menit 22.665 detik untuk 10 lap, Arai resmi menempatkan bendera Merah Putih di puncak podium Balaton Park. Sebuah momen emosional yang akan terus terpatri dalam sejarah balap motor Indonesia.

“Kemenangan ini begitu spesial. Saya sangat bersyukur dan ingin mendedikasikan hasil ini untuk semua yang selalu mendukung saya—Yamaha Indonesia, keluarga, dan fans di Tanah Air. Ini baru langkah awal. Saya akan terus berjuang untuk podium berikutnya,” ungkap Arai penuh haru.

Kemenangan ini juga membawa tambahan 25 poin penting yang langsung mendongkrak posisinya di klasemen sementara, membuka peluang menembus tiga besar musim ini.

Continue Reading

Moto GP

Jorge Martin Akhirnya Raih Poin Perdana di MotoGP 2025, Emosi Tumpah di Brno!

Published

on

By

Brno, Republik Ceko – Di tengah gemuruh balapan dan tekanan tak kasat mata, Jorge Martin akhirnya kembali menorehkan namanya di papan klasemen MotoGP 2025. Bukan sekadar poin, tapi juga kemenangan personal setelah melewati masa kelam pasca-absennya sejak akhir musim lalu.

Balapan utama MotoGP Ceko menjadi momen penuh emosi bagi sang mantan juara dunia. Start dari posisi belakang, Martin tampil gigih, memanfaatkan celah duel antara Alex Márquez dan Joan Mir, lalu menyalip Johann Zarco dan Jack Miller dengan penuh determinasi. Hasilnya: posisi ketujuh dan poin perdana musim ini.

“Sebelum race, saya sempat menangis di motorhome bersama keluarga. Emosinya luar biasa, saya hanya ingin balapan, kembali ke jalur saya,” ungkap Martin dengan mata berkaca-kaca.

Meski belum sepenuhnya pulih dari trauma cedera, Martin menunjukkan kebangkitan bertahap. Ia memilih ban medium dan mengubah gaya berkendaranya menjadi lebih halus dan terkendali, strategi yang terbukti berhasil membawa RS-GP Aprilia bertahan hingga garis finis.

“Hari Jumat kami mulai membangun rasa percaya, Sabtu saya sudah merasa lebih menyatu, dan Minggu ini, saya benar-benar merasa kembali ke rumah,” tuturnya.

Dengan hasil ini, Jorge Martin resmi mengoleksi poin pertama di musim 2025 dan mulai menyalip Miguel Oliveira serta Somkiat Chantra di klasemen. Tapi lebih dari itu, ia telah memenangkan pertempuran emosional terbesar dalam hidupnya.

MotoGP bukan hanya soal kecepatan — ini juga tentang keberanian untuk bangkit. Dan Jorge Martin baru saja membuktikannya.

Continue Reading

Trending