Moto GP
Jorge Martin dan Aprilia di Ujung Perpisahan — Drama Kontrak dan Luka yang Belum Sembuh!

Perjalanan Jorge Martin bersama Aprilia tampaknya mendekati garis finis. Sang juara dunia MotoGP 2024 itu dikabarkan siap meninggalkan pabrikan asal Noale pada akhir musim ini—bukan karena performa, tapi karena ketentuan kontrak yang kini berubah menjadi drama panas di balik paddock.

Dilansir dari Motorsport.com (13/5/2025), dalam perjanjian yang ditandatangani tahun lalu, terdapat klausul sensitif: jika Martin tak masuk dalam jajaran teratas klasemen usai MotoGP Prancis 2025, ia berhak membuka lembaran baru dengan tim lain. Dan sayangnya, nasib belum berpihak pada pebalap asal Spanyol ini.
Rentetan cedera menghantamnya sejak pramusim, memaksanya absen di tiga putaran awal—Thailand, Argentina, dan Austin. Saat kembali di Qatar, Martin kembali terjungkal, mengalami pneumotoraks yang membuatnya dirawat intensif di rumah sakit Doha selama hampir dua minggu. Hasilnya? Nol poin dari enam seri pertama dan posisi juru kunci di klasemen sementara.
Situasi yang sebelumnya sulit dibayangkan kini menjadi kenyataan pahit: Aprilia berpotensi kehilangan rider utamanya tanpa pernah benar-benar melihat kemampuannya bertarung secara penuh musim ini.
Sumber internal menyebut, Martin yang hadir diam-diam di Le Mans pekan lalu bukan untuk balapan, melainkan membuka jalur negosiasi lanjutan dengan Aprilia. Pihak Aprilia dikabarkan terkejut dan tengah mempertimbangkan opsi hukum atas potensi pelanggaran kontrak.
Namun demi menghormati tim yang telah membukakan pintu besar baginya, Martin disebut bersedia menunda keputusan hingga MotoGP San Marino, September mendatang. Meski begitu, rasa frustrasi terhadap performa motor RS-GP serta kurangnya hasil positif dari rekan setimnya, Marco Bezzecchi, memperkuat niat Martin untuk mencari rumah baru.
Di tengah pasar pebalap yang semakin panas, nama Honda muncul sebagai destinasi paling masuk akal. Apalagi kontrak Luca Marini dipastikan berakhir musim ini. Tetapi, Honda pun belum bergerak—menunggu kepastian status Martin secara hukum.
Drama Jorge Martin dan Aprilia ini bukan sekadar soal kontrak atau cedera. Ini tentang ambisi, harapan, dan luka yang menguji kesetiaan seorang juara dunia. Dan seperti semua kisah hebat di lintasan MotoGP, akhir ceritanya bisa datang dengan kecepatan yang tak terduga.
Moto GP
Valentino Rossi: “Indonesia Selalu Spesial, Tapi Saya Menyesal Tak Pernah Balap di Mandalika”

Legenda hidup MotoGP, Valentino Rossi, kembali menginjakkan kaki di Jakarta untuk meluncurkan livery spesial Pertamina Enduro VR46 Racing Team jelang seri MotoGP Mandalika 2025. Kehadirannya sontak membuat ribuan penggemar Tanah Air kembali larut dalam nostalgia bersama sosok yang tak pernah kehilangan pesonanya.
Di hadapan publik, The Doctor mengenang masa mudanya saat tampil di Sirkuit Sentul pada 1996–1997 di kelas GP125. Ia menyebut momen itu sebagai salah satu kenangan yang tak terlupakan bersama fans Indonesia.

Namun, Rossi tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Ia mengaku menyesal karena tak sempat merasakan atmosfer balapan di Sirkuit Mandalika, yang baru resmi menggelar MotoGP pada 2022, setahun setelah ia gantung helm.
“Sayangnya, ketika MotoGP hadir di Mandalika, itu justru tahun pertama saya pensiun. Bagi saya, itu menjadi penyesalan besar,” ungkap Rossi.
Meski demikian, rasa bangga tetap mengalir dari hati sang maestro. Rossi menegaskan, dukungan fans Indonesia selalu menjadi bahan bakar semangatnya di lintasan.
“Saya tahu, penonton di Indonesia selalu memberikan sesuatu yang luar biasa sepanjang karier saya. Dari pertama kali bersama Yamaha hingga sekarang, dukungan itu tak pernah padam. Terima kasih banyak,” ujar Rossi, dengan senyum khas yang selalu dirindukan.
Bagi publik Tanah Air, momen ini kembali menegaskan satu hal: hubungan Rossi dan Indonesia terlalu kuat untuk dipisahkan waktu maupun jarak.
Moto GP
Dua Rider VR46 Racing Team Disambut Meriah di Jakarta, Valentino Rossi Segera Menyusul

Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin sore (15/9) dipenuhi antusiasme saat dua bintang VR46 Racing Team, Fabio Di Giannantonio dan Franco Morbidelli, resmi mendarat di Indonesia. Kehadiran mereka jadi pemanasan panas jelang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 di Mandalika International Circuit, Lombok (3–5 Oktober 2025).
Tak hanya datang untuk balapan, keduanya juga akan menghadiri peluncuran livery spesial Pertamina Enduro VR46 Racing Team. Momen ini makin istimewa karena sang legenda, Valentino Rossi, direncanakan hadir malam harinya di Jakarta — kunjungan perdananya ke tanah air dengan seragam resmi Pertamina Enduro VR46.

Semarak semakin terasa dengan agenda Meet & Greet bersama fans Indonesia yang digelar di Senayan City, Jakarta, pada 30 September 2025 pukul 16.00 WIB. Ajang ini jadi bukti nyata kedekatan VR46 Racing Team dengan dukungan fanatik publik tanah air.
Kedatangan duo VR46 ini datang setelah pertarungan sengit di MotoGP Motegi. Morbidelli tampil impresif dengan finis kelima, sementara Diggia harus puas di posisi ke-13. Di klasemen sementara, Morbidelli bertengger di urutan kelima dengan 196 poin, dan Diggia di posisi ketujuh dengan koleksi 182 poin.
Aura semangat terasa begitu kuat — Mandalika bersiap jadi saksi, dan Indonesia siap menyambut The Doctor bersama armadanya.
Moto GP
Alex Márquez Bongkar Fakta: Perjuangan Kakaknya Jauh Lebih Berat!

Alex Márquez tak bisa menahan emosinya usai kakaknya, Marc Márquez, resmi mengunci gelar juara dunia MotoGP 2025 di Jepang. Baginya, apa yang dilihat publik hanyalah sebagian kecil dari penderitaan dan perjuangan keras sang kakak selama enam tahun terakhir.
“Orang-orang hanya melihat 10 persen dari comeback ini. Padahal, saya menyaksikan sendiri 100 persen perjuangannya di balik layar,” ucap Alex dengan nada haru.
Gelar ini menjadi tonggak bersejarah: enam tahun setelah titel terakhir di 2019, Marc bangkit dari cedera horor di lengan kanan, empat kali operasi besar, hingga dua kali diplopia yang hampir mengakhiri kariernya. Ditambah, masa-masa sulit bersama Honda yang tak kompetitif sempat membuat banyak pihak meragukan masa depannya.

Namun, keputusan berani untuk bergabung dengan Gresini Ducati pada 2024—yang juga didorong oleh Alex—menjadi titik balik. Rasa percaya diri Marc perlahan kembali, hingga musim 2025 menjadikannya raja MotoGP lagi dengan cara yang dramatis.
“Beban besar juga ada di pundak saya, karena saya salah satu rival terakhir yang bisa menghentikannya. Tekanannya luar biasa. Tapi akhirnya, saya harus akui: Marc memang pantas jadi juara. Tahun ini, dia lebih kuat dari siapa pun,” tambah Alex.

Comeback Marc Márquez bukan sekadar kemenangan di lintasan, tapi simbol keteguhan hati, rasa sakit yang diubah jadi motivasi, dan bukti bahwa legenda sejati tidak pernah menyerah.
-
Motor2 years ago
Polytron Memperkenalkan 11 Fitur Baru pada Motor Listrik Fox-R
-
Mobil1 year ago
PORSCHE RWB GARAPAN AKIRA NAKAI: MODIFIKASI YANG MENJADI INVESTASI SENI MEWAH
-
Motor9 months ago
Suzuki DR-Z4 Series 2025: Andalan Baru di Segmen Motor Trail & Supermoto!
-
Event2 years ago
Kia EV9 GT-Line Unjuk Gigi di GIIAS Bandung, Harganya Dekati Rp 2 Miliar OTR
-
Motor12 months ago
“Yamaha Luncurkan Motor Turing Ganteng di Indonesia! Ini Dia Harganya yang Bikin Melongo!”
-
Event1 year ago
Prestasi Gemilang: Ebon Raih Gelar Terbaik FFA 2 Tak 402 M Dragbike IDW Racertees Ekitoyama 2024
-
Mobil2 years ago
Suzuki Burgman Street 125 EX memiliki tingkat efisiensi bahan bakar yang luar biasa, dengan satu liter dapat menempuh jarak hingga 56 kilometer!
-
Mobil9 months ago
Honda City Hatchback RS Baru: Semakin Garang, Fitur Makin Canggih!