Connect with us

Electric Vehicle

Yamaha Indonesia Belum Tergesa Masuk Pasar Motor Listrik, Tapi Tanda-Tanda Sudah Muncul

Published

on

Di tengah riuhnya geliat elektrifikasi roda dua, Yamaha Indonesia tampak memilih langkah berbeda: tidak terburu-buru, namun penuh pertimbangan. Ketika para kompetitor sudah mulai tancap gas di lintasan kendaraan listrik, Yamaha justru menginjak pedal rem sejenak—bukan karena tak siap, tapi karena ingin melangkah lebih presisi.

Manajer Public Relations, YRA & Community YIMM, Rifki Maulana, menjelaskan bahwa Yamaha memiliki pendekatan khas dalam membaca arah dan potensi pasar EV di Indonesia.

“Kami tetap cermat melihat potensi motor listrik, terutama karena saat ini tren lebih condong ke segmen low entry. Yamaha sejauh ini masih mengkaji kelayakan secara bisnis, karena kami punya standar kualitas dan positioning tersendiri,” ujarnya saat berbincang di Lombok, NTB.

Pernyataan ini menegaskan bahwa Yamaha tidak sekadar ikut arus, melainkan menunggu saat yang tepat untuk tampil maksimal—seperti halnya filosofi racing: bukan soal start tercepat, tapi siapa yang paling konsisten di lap akhir.

Yamaha E01 sempat menjadi sinyal awal kehadiran mereka di dunia EV, dengan positioning premium dan performa yang menjanjikan. Namun, masuk ke segmen listrik murah bukan perkara mudah. Rifki menyebut, harga menjadi tantangan besar, apalagi jika harus bersaing di pasar yang sudah dihuni oleh motor listrik subsidi.

Meski belum resmi meluncurkan produk EV di Indonesia, Yamaha sejatinya sudah punya rekam jejak kuat di negara lain seperti Eropa, Vietnam, bahkan India—di mana Yamaha menggandeng River Indie untuk mengembangkan motor listrik baru, berkode proyek RY01.

Sementara itu, Honda sudah melangkah lebih dulu dengan EM1 e: yang diluncurkan akhir 2023. Namun di balik langkah cepat rivalnya, Yamaha tetap tenang, sembari menyusun strategi matang. Mungkin bukan hari ini, tapi sinyal-sinyal sudah terlihat: Yamaha sedang bersiap, bukan ragu — hanya menunggu waktu untuk datang dengan gebrakan.

Electric Vehicle

YangWang U9 Bikin Heboh di GIIAS 2025, Tapi Kapan Resmi Dijual di Indonesia?

Published

on

By

Penampilan YangWang U9 dari BYD Indonesia sukses bikin pengunjung GIIAS 2025 terpukau. Bukan cuma karena desainnya yang futuristik, tapi juga karena mobil listrik sport ini bisa… melompat dan menari! Ya, kamu tidak salah baca — supercar listrik ini bisa “berjoget” berkat teknologi suspensi aktif DiSus-Z milik BYD.

Namun sayangnya, meski sudah tampil memukau di panggung pameran, YangWang U9 belum bisa resmi mengaspal di jalan Indonesia. Apa alasannya?

“Saat ini kami masih mengurus perizinan dan sedang berdiskusi dengan berbagai kementerian agar teknologi seperti ini bisa diakomodasi dalam regulasi nasional,” ungkap Head of Product BYD Indonesia.

Perlu diketahui, YangWang U9 menggendong tenaga hingga 1.000 dk, menjadikannya salah satu mobil listrik tercepat dan tercanggih saat ini. Namun, teknologi canggihnya—termasuk sistem suspensi pintar yang bisa membuat mobil melompat secara vertikal—masih memerlukan waktu untuk mendapatkan legalitas penuh.

“Teknologi ini bukan gimmick, tapi bukti bahwa suspensi EV sudah melangkah ke level revolusioner,” ujar Bobby dari BYD.

Sementara itu, Luther Panjaitan dari BYD Indonesia juga menegaskan bahwa perusahaan sangat berhati-hati dan aktif berkomunikasi dengan pemerintah, agar kecanggihan seperti ini tidak sia-sia hanya karena belum ada aturan yang sesuai.

Emosi? Jelas ada. Teknologi sudah di depan mata, tapi kita masih harus bersabar menunggu lampu hijau dari regulator. Yang pasti, YangWang U9 telah mencuri perhatian, memicu rasa penasaran, dan menyalakan harapan bahwa masa depan mobil sport listrik semakin dekat di Tanah Air.

Continue Reading

Electric Vehicle

GIIAS 2025: Wedison Debut di Indonesia, Tawarkan Motor Listrik Super Charge Berjiwa Urban

Published

on

By

Tangerang – Semangat elektrifikasi semakin terasa kental di GIIAS 2025. Kali ini, spotlight tertuju pada Wedison, brand motor listrik pendatang baru yang langsung tampil berani dengan membawa konsep “Super Charge” sebagai identitas utama mereka. Tak hanya sekadar jargon, teknologi ini benar-benar dihadirkan untuk menjawab keresahan pengguna akan waktu pengisian daya yang lama.

Berada di Hall 11 ICE BSD City, booth Wedison mencuri perhatian dengan deretan motor listrik berkarakter kuat. Salah satu yang paling menarik adalah Wedison Mini. Mungil, gesit, dan terjangkau—motor ini membawa motoris pada gaya hidup urban yang praktis namun tetap stylish. Motor ini memiliki daya dorong 1,2 kW, kecepatan maksimum 55 km/jam, dan jarak tempuh 65 km. Cocok untuk kebutuhan harian dengan tampilan yang simpel tapi berani tampil beda.

Namun, emosi pengunjung mulai terpancing saat melihat Wedison Victory. Desainnya mengingatkan pada Yamaha Aerox 155 generasi pertama, namun kali ini dalam balutan energi listrik. Ditenagai motor listrik 3 kW, Victory mampu melaju hingga 85 km/jam dan jarak tempuh hingga 115 km menggunakan dua baterai. Tapi yang paling memukau: fitur Super Charge yang mampu mengisi baterai dari 10% hingga 80% dalam waktu 15 menit saja!

“Fitur ini bukan gimmick, tapi benar-benar solusi untuk mereka yang ingin efisiensi dan kecepatan dalam mobilitas,” ujar salah satu tenaga penjual Wedison dengan antusias.

Sementara itu, model flagship Wedison EdPower hadir sebagai perwujudan kenyamanan dan tenaga maksimal. Desainnya ala skuter maksi seperti NMAX atau PCX, namun dengan tenaga 3 kW dan jarak tempuh mencapai 135 km, lengkap dengan Super Charge. EdPower menjadi pilihan emosional bagi mereka yang mendambakan kebebasan tanpa batas, tapi tetap mengedepankan teknologi bersih.

Harga motor Wedison pun cukup bersahabat. Tipe Mini dibuka di kisaran Rp 15 jutaan, sedangkan Victory dilepas dengan harga sekitar Rp 29,5 juta. Angka yang cukup masuk akal untuk teknologi yang ditawarkan.

Debut Wedison di Tanah Air bukan sekadar peluncuran produk, tapi juga penanda harapan baru: bahwa mobilitas masa depan bisa hadir lebih cepat, lebih ramah lingkungan, dan lebih menyenangkan.

Continue Reading

HYBRID

Lexus LC 500h Meluncur di GIIAS 2025, Perpaduan Kemewahan, Inovasi, dan Jiwa Berkendara

Published

on

By

Tangerang – Di tengah gemerlap panggung GIIAS 2025, Lexus Indonesia mempersembahkan mahakarya terbarunya: Lexus LC 500h, sebuah coupe hybrid mewah yang memadukan emosi berkendara dan teknologi elektrifikasi premium. Mobil ini resmi diluncurkan pada Rabu (23/7/2025), dengan banderol Rp 3,5 miliar. Namun lebih dari sekadar harga, LC 500h adalah simbol ambisi Lexus untuk menghadirkan masa depan mobilitas tanpa mengorbankan performa dan kemewahan.

Dibalut siluet coupe yang mengalir tegas, LC 500h tetap mempertahankan desain ikonik dari pendahulunya, namun kini hadir lebih futuristik dan bertanggung jawab secara lingkungan. Filosofi “Yet Philosophy” milik Lexus terasa hidup di setiap lekuk bodi dan desiran mesinnya—sebuah pendekatan yang menggabungkan dua dunia: kecepatan dan kepedulian.

Sorot lampu depan 3-Beam LED dengan DRL berbentuk panah menciptakan ekspresi tajam dan penuh karakter. Saat malam tiba, sorotannya seperti tatapan tajam dari mobil yang tahu ke mana ia ingin melaju—dan mengajak sang pengendara ikut merasakannya.

Detail atap berbahan serat karbon menambah kesan agresif, sementara aksen krom di sisi atap menjadi pengingat bahwa ini adalah Lexus: berkelas, halus, namun tetap buas saat dibutuhkan.

Di bagian belakang, lampu berdesain “L” dengan efek infinity light menyuguhkan tampilan yang tidak hanya cantik, tapi juga penuh makna. Seolah menegaskan bahwa pengalaman bersama LC 500h tak akan pernah berakhir di satu titik.

Masuk ke kabin, suasana berubah menjadi ruang pribadi yang menyambut dengan kemewahan senyap, dipadu aksen sporty yang membangkitkan semangat berkendara. Di balik kemudi, pengemudi akan merasakan bagaimana teknologi hybrid Lexus tidak hanya tentang efisiensi, tetapi juga tentang menciptakan koneksi emosional antara manusia dan mesin.

LC 500h bukan sekadar sedan hybrid—ia adalah pernyataan gaya hidup bagi mereka yang berani menuntut lebih dari sebuah kendaraan: kemewahan, performa, dan masa depan yang berkelanjutan.

Continue Reading

Trending