Motor Balap
Drama & Dominasi: Honda Hanya Pakai 2 Pembalap, Tapi CBR1000RR-R Kembali Juara Suzuka 8 Hours!

Dalam balapan ketahanan sekelas Suzuka 8 Hours 2025, di mana setiap detik adalah ujian mental dan fisik, Honda HRC membuktikan satu hal: jumlah bukan segalanya.
Tanpa formasi penuh, hanya mengandalkan dua pembalap—Johann Zarco dan Takumi Takahashi, Honda justru tampil garang dan menggenggam kemenangan keempat berturut-turut di sirkuit legendaris Suzuka, Jepang.
Sempat direncanakan hadir dengan tiga rider, Honda harus kehilangan satu per satu opsi pembalap karena badai cedera dan kendala administratif. Luca Marini cedera, Iker Lecuona menyusul absen, dan Xavi Vierge gagal tampil karena visa tak kunjung terbit.
Namun dari kekosongan itulah mental juara Honda HRC muncul. Dengan hanya dua joki, Honda tetap start dari pole, konsisten di tengah tekanan, dan akhirnya menuntaskan 217 lap tanpa kesalahan berarti.
Di atas motor CBR1000RR-R SP model terbaru, duet Zarco–Takahashi menjadi simbol determinasi, kekompakan, dan kekuatan yang tak bisa diremehkan. Mereka bukan hanya bertahan, tapi mendominasi, mengalahkan tim-tim besar seperti Yamaha Factory Racing (Nakasuga, Locatelli, Miller) dan Suzuki Yoshimura SERT, yang harus puas di posisi kedua dan ketiga.
Kemenangan ini juga menandai gelar ke-31 Honda di Suzuka 8 Hours dari total 46 kali gelaran, mempertegas status mereka sebagai raja ketahanan di tanah kelahirannya.
Untuk Zarco, ini jadi gelar keduanya setelah tahun lalu menang bersama Takumi dan Teppei Nagoe.
Sayangnya, tak ada pembalap Indonesia di tahun ini. Tim Asia Dream Racing diisi kombinasi Thailand–Malaysia dan hanya mampu finish ke-10. Tapi semangat Asia tetap hidup, dan semoga di tahun depan, merah putih bisa kembali berkibar di antara deru mesin Suzuka!
Event
Syauqi Menggila di LFN Semarang: Double Winner + Juara Umum 4T & 2T Novice!

Sirkuit Mijen, Semarang, menjadi panggung spesial bagi M. Syirat Syauqi di LFN HP969 Road Race Championship 2025 Round 2 (28/9). Rider muda asal Aceh itu tampil konsisten dan penuh determinasi hingga keluar sebagai double winner sekaligus mengunci gelar juara umum Novice kategori 4-Tak dan 2-Tak.
Bersama tim GG Galak-Galak, Syauqi tampil garang di kelas Bebek Goreng Novice. Mengandalkan Yamaha FizR racikan Mamank Surya, ia benar-benar tak terbendung dan selalu menyentuh garis finis di posisi terdepan.

Tak berhenti di situ, di kategori 4-Tak Novice bersama GDT Racing, Syauqi kembali membuktikan kualitasnya dengan konsistensi luar biasa. Meski harus puas sebagai runner-up di dua kelas berbeda, raihan poin membuatnya tetap keluar sebagai juara umum ganda.
“Alhamdulillah, rasanya luar biasa bisa kembali meraih dua gelar juara umum seperti di seri pertama Surabaya. Semua ini berkat kerja keras tim, doa keluarga, dan dukungan orang-orang terdekat. Saya hanya bisa bersyukur,” ungkap Syauqi dengan penuh rasa haru.

Dengan hasil gemilang ini, peluang Syauqi untuk menyabet gelar Raja Novice LFN HP969 Road Race Championship 2025 semakin terbuka lebar. Konsistensinya di tiap seri menunjukkan bahwa ia bukan sekadar rider muda berbakat, tapi juga pejuang sejati yang pantang menyerah di lintasan balap.
Motor Balap
LFN HP969 Road Race Semarang: Duet Fahmi Basam & Robby Sakera Bungkam Lawan di Kelas 5TP!

Sirkuit Mijen, Semarang (27/9) kembali menjadi saksi superioritas LFN HP969 Racing Team. Di kelas Bebek 4T TU 130cc (ex.MP2) Expert, duet andalan tim, Fahmi Basam dan Robby Sakera, tampil luar biasa dengan menguasai podium 1–2, membuktikan keperkasaan Jupie racikan V-Reinz di bawah komando Bang Subur.
Jalannya balapan berlangsung panas sejak lampu start padam. Basam dan Sakera saling bergantian memimpin jalannya race, menciptakan duel tim yang menggetarkan penonton. Bahkan nama Wilman Hammer sempat ikut mengusik posisi, namun strategi dan konsistensi duo HP969 tak terbendung hingga garis finis.

Sementara itu, podium ketiga diamankan Hafid Pratama (JPNW Racing) yang tampil solid sepanjang balapan. Hasil ini semakin menegaskan bahwa LFN HP969 bukan hanya tim besar, tapi simbol kekuatan, kerja keras, dan chemistry antar rider yang tak tergoyahkan.
Dominasi ini menjadi bukti nyata bahwa di bawah naungan H. Putra, skuad HP969 selalu punya cara untuk memberi kejutan—membawa nama besar tim semakin harum di kancah balap nasional.
Moto GP
MotoGP Jepang 2025: Marc Márquez Kunci Gelar Juara Dunia, Kisah Comeback Jadi Legenda!

Motegi kembali jadi saksi sejarah. Marc Márquez akhirnya meraih gelar juara dunia MotoGP 2025—gelar pertamanya sejak 2019—sebuah momen penuh emosi yang menandai comeback terbesar dalam dunia balap modern.

Di tengah sorakan ribuan penggemar, Márquez menyelesaikan balapan di posisi kedua, cukup untuk memastikan titel juara. Meski rekan setimnya di Ducati, Francesco Bagnaia, tampil sempurna dengan merebut kemenangan di Motegi, sorotan utama tetap tertuju pada Márquez yang mengunci mahkota dunia.
Perjalanan menuju titel ini tidak mudah. Selama 2020–2022, Márquez bergulat dengan cedera parah pada lengan kanan, menjalani empat operasi besar, dan dua kali mengalami diplopia yang hampir mengakhiri kariernya. Ditambah performa Honda yang menurun, banyak yang sempat meragukan apakah “The Ant of Cervera” bisa kembali ke puncak.
Namun, keputusan besar diambil pada 2023 saat ia meninggalkan Honda dan bergabung dengan Gresini Ducati. Setahun adaptasi di 2024 membuat Márquez kembali kompetitif, hingga akhirnya ia promosi ke tim pabrikan Ducati pada 2025. Hasilnya? Dominasi mutlak dengan 11 kemenangan grand prix, 14 kemenangan sprint, dan gelar dunia yang dikunci dengan selisih 201 poin.
Kini Márquez mengoleksi tujuh gelar juara dunia MotoGP, sejajar dengan Valentino Rossi dan hanya terpaut satu titel dari legenda Giacomo Agostini. Ia juga menjadi pebalap pertama dalam sejarah modern yang mampu kembali merebut gelar setelah enam tahun menunggu.
Balapan di Motegi sendiri berlangsung dramatis. Márquez start dari posisi ketiga, sempat berduel ketat dengan Pedro Acosta, sebelum mengamankan posisi kedua. Bagnaia unggul sejak awal dengan jarak lebih dari tiga detik dan tetap bertahan meski sempat muncul asap dari motornya di lap terakhir. Joan Mir menutup podium dengan hasil terbaiknya musim ini bersama Honda.
Di belakang, Marco Bezzecchi (Aprilia) finis keempat, disusul Franco Morbidelli (VR46) di posisi kelima. Alex Márquez membawa Gresini ke posisi keenam, sementara nama-nama besar seperti Fabio Quartararo, Johann Zarco, Raul Fernandez, dan Fermin Aldeguer masuk 10 besar.
Sayangnya, Jack Miller harus berhenti akibat rantai putus, Luca Marini gagal finis karena masalah teknis, dan Pedro Acosta yang sempat kuat malah terlempar ke posisi 17.
Dengan hasil ini, Marc Márquez resmi menjadi juara dunia keempat Ducati setelah Casey Stoner, Pecco Bagnaia, dan Jorge Martin. Lebih dari sekadar angka dan trofi, gelar ini adalah bukti bahwa semangat juang tak pernah padam. Márquez telah menulis babak baru dalam legenda MotoGP.
-
Motor2 years ago
Polytron Memperkenalkan 11 Fitur Baru pada Motor Listrik Fox-R
-
Mobil1 year ago
PORSCHE RWB GARAPAN AKIRA NAKAI: MODIFIKASI YANG MENJADI INVESTASI SENI MEWAH
-
Motor9 months ago
Suzuki DR-Z4 Series 2025: Andalan Baru di Segmen Motor Trail & Supermoto!
-
Event2 years ago
Kia EV9 GT-Line Unjuk Gigi di GIIAS Bandung, Harganya Dekati Rp 2 Miliar OTR
-
Motor12 months ago
“Yamaha Luncurkan Motor Turing Ganteng di Indonesia! Ini Dia Harganya yang Bikin Melongo!”
-
Event1 year ago
Prestasi Gemilang: Ebon Raih Gelar Terbaik FFA 2 Tak 402 M Dragbike IDW Racertees Ekitoyama 2024
-
Mobil2 years ago
Suzuki Burgman Street 125 EX memiliki tingkat efisiensi bahan bakar yang luar biasa, dengan satu liter dapat menempuh jarak hingga 56 kilometer!
-
Mobil9 months ago
Honda City Hatchback RS Baru: Semakin Garang, Fitur Makin Canggih!