Connect with us

Moto GP

“REKOR 27 TAHUN TERPECAHKAN! MARQUEZ BERSAUDARA UKIR SEJARAH BARU DI MOTOGP”

Published

on

Marc Marquez dan Alex Marquez menjadi kakak beradik pertama yang berbagi podium MotoGP sejak Aoki bersaudara melakukannya di Imola pada tahun 1997, tepat 27 tahun yang lalu. Dengan demikian, kedua pembalap dari tim Gresini Racing memberikan hari yang spektakuler bagi tim Faenza di Sachsenring.

Pertanyaan pun muncul: apakah mereka jadi kakak beradik pertama yang naik podium di kelas motor berat? Jawabannya adalah tidak. Namun, mereka tetap mencetak sejarah karena sudah hampir tiga dekade sejak hal ini terakhir kali terjadi di MotoGP.

Pasangan kakak beradik terakhir yang berdiri di podium kelas utama adalah Nobuatsu dan Takuma Aoki dari Jepang. Mereka naik podium pada Grand Prix 500 cc tahun 1997 di Autodromo Enzo e Dino Ferrari, juga di bulan Juli. Pada saat itu, dua bersaudara (sebenarnya ada tiga, termasuk Haruchika, juara 125 cc dua kali pada 1995 dan 1996) mengendarai motor Honda.

Nobuatsu finis kedua, 8,6 detik di belakang pemenang Mick Doohan, yang sedang berada di era keemasannya. Takuma berada di urutan ketiga, tertinggal 20 detik, di depan pembalap Spanyol Carlos Checa, yang berada di posisi lima besar dengan motor-motor HRC lainnya (urutan kelima Tadayuki Okada).

Dengan demikian, Marquez bersaudara memecahkan rekor berusia 27 tahun ini. Meskipun mereka bukan satu-satunya kakak beradik yang pernah membalap di kejuaraan ini. Espargaro bersaudara juga pernah menjadi contoh paling jelas sampai Pol pindah ke tim lain pada tahun 2023 dan Aleix pensiun di akhir musim ini.

Pencapaian Marc dan Alex di Sachsenring tidak hanya memberikan kebanggaan bagi keluarga mereka, tetapi juga menambah babak baru dalam sejarah MotoGP. Dominasi mereka di lintasan tersebut menunjukkan bahwa darah balap benar-benar mengalir dalam keluarga Marquez, dan mereka siap terus mencetak prestasi di masa depan.

Dengan penampilan yang konsisten dan strategi balap yang matang, Marquez bersaudara membuktikan bahwa mereka adalah kekuatan yang harus diperhitungkan dalam dunia balap motor. Tim Gresini Racing tentu berharap bisa terus melihat mereka di podium, mencetak lebih banyak rekor dan meraih lebih banyak kemenangan di musim-musim mendatang.

Moto GP

Fadillah Arbi Aditama Tembus Moto3 Austria 2025, Langkah Berani Pembalap Muda Indonesia di Panggung Dunia.

Published

on

By

Lintasan balap dunia kembali mengibarkan bendera Merah Putih. Fadillah Arbi Aditama, pembalap muda berbakat asal Purworejo, resmi mendapat kesempatan emas untuk tampil di Grand Prix Moto3 Austria 2025 sebagai pembalap pengganti Honda Team Asia.

Arbi, yang kini memimpin klasemen Asia Road Racing Championship (ARRC) 2025 kelas AP250, akan turun di Red Bull Ring, Spielberg, Austria (15–17 Agustus) menggantikan Tatchakorn Buasri yang harus absen akibat cedera bahu di Sachsenring. Bagi Arbi, ini bukan sekadar debut—ini adalah mimpi masa kecil yang akhirnya menjadi nyata.

Lulusan Astra Honda Racing School (AHRS) 2018 ini sudah akrab dengan kerasnya persaingan level internasional. Ia pernah bertarung di FIM JuniorGP 2023–2024 dan bahkan meraih sejarah sebagai pembalap Indonesia pertama yang naik podium utama di Catalunya 2023. Tak hanya itu, Arbi juga sudah tiga kali menjadi wildcard Moto3 pada 2024, sebuah modal berharga untuk duel kali ini.

“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada HRC, Honda Team Asia, serta Astra Honda Motor atas kepercayaan luar biasa ini. Tantangannya tidak mudah, tapi saya akan memberikan kemampuan terbaik untuk membanggakan Indonesia,” ujar Arbi penuh semangat.

Direktur Marketing AHM, Octavianus Dwi, menegaskan bahwa kiprah Arbi menjadi bukti nyata kualitas pembinaan balap anak bangsa. “Ini adalah bentuk kepercayaan dunia balap terhadap pembinaan sejak dini. Semoga Arbi menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia yang sedang memperjuangkan mimpinya,” katanya.

Arbi bukan satu-satunya wakil AHM di kancah MotoGP musim ini. Ada Mario Suryo Aji di Moto2 yang tengah berjuang sembari memulihkan cedera, serta Veda Ega Pratama dan M. Kiandra Ramadhipa yang mengibarkan nama Indonesia di ajang Red Bull MotoGP Rookies Cup.

Keempatnya adalah hasil pembinaan Astra Honda Racing School, sebuah program yang tak hanya melatih teknik balap, tapi juga membentuk mental dan fisik agar siap bersaing di panggung tertinggi dunia.

Kini, mata pecinta balap Tanah Air tertuju ke Austria. Sirkuit Red Bull Ring siap menjadi saksi—akankah Arbi menorehkan bab baru dalam sejarah balap Indonesia? Jawabannya akan hadir di tikungan tajam dan garis finis nanti.

Continue Reading

Moto GP

Jorge Martin Akhirnya Raih Poin Perdana di MotoGP 2025, Emosi Tumpah di Brno!

Published

on

By

Brno, Republik Ceko – Di tengah gemuruh balapan dan tekanan tak kasat mata, Jorge Martin akhirnya kembali menorehkan namanya di papan klasemen MotoGP 2025. Bukan sekadar poin, tapi juga kemenangan personal setelah melewati masa kelam pasca-absennya sejak akhir musim lalu.

Balapan utama MotoGP Ceko menjadi momen penuh emosi bagi sang mantan juara dunia. Start dari posisi belakang, Martin tampil gigih, memanfaatkan celah duel antara Alex Márquez dan Joan Mir, lalu menyalip Johann Zarco dan Jack Miller dengan penuh determinasi. Hasilnya: posisi ketujuh dan poin perdana musim ini.

“Sebelum race, saya sempat menangis di motorhome bersama keluarga. Emosinya luar biasa, saya hanya ingin balapan, kembali ke jalur saya,” ungkap Martin dengan mata berkaca-kaca.

Meski belum sepenuhnya pulih dari trauma cedera, Martin menunjukkan kebangkitan bertahap. Ia memilih ban medium dan mengubah gaya berkendaranya menjadi lebih halus dan terkendali, strategi yang terbukti berhasil membawa RS-GP Aprilia bertahan hingga garis finis.

“Hari Jumat kami mulai membangun rasa percaya, Sabtu saya sudah merasa lebih menyatu, dan Minggu ini, saya benar-benar merasa kembali ke rumah,” tuturnya.

Dengan hasil ini, Jorge Martin resmi mengoleksi poin pertama di musim 2025 dan mulai menyalip Miguel Oliveira serta Somkiat Chantra di klasemen. Tapi lebih dari itu, ia telah memenangkan pertempuran emosional terbesar dalam hidupnya.

MotoGP bukan hanya soal kecepatan — ini juga tentang keberanian untuk bangkit. Dan Jorge Martin baru saja membuktikannya.

Continue Reading

Moto GP

Marquez Bangkit di Brno, Kemenangan Ganda yang Menyulut Jalan Menuju Gelar Juara Dunia

Published

on

By

Brno, Republik Ceko — Di tengah tensi tinggi persaingan MotoGP 2025, Marc Marquez kembali menunjukkan kenapa ia layak disebut sebagai legenda hidup. Bukan sekadar menang, tapi menang dengan gaya. Marquez tidak hanya memacu motor, ia membakar semangat jutaan penggemar yang menyaksikan kembalinya aksi terbaik sang Baby Alien.

Setelah menguasai Sprint Race dengan performa klinis, Marquez datang ke race utama hari Minggu (20/7/2025) dengan satu tujuan: menegaskan bahwa dominasinya belum habis. Ia sempat membiarkan Marco Bezzecchi memimpin, seolah memberi ruang napas pada lawan—tapi hanya untuk menyusun serangan. Dan saat waktu yang tepat datang, Marquez menyerang dengan presisi, seolah lintasan Brno adalah miliknya seorang.

Setiap tikungan, setiap throttle yang dibuka, seperti tarian yang menghipnotis. Ia melesat tanpa kesalahan, dan mengunci kemenangan ganda kedelapannya musim ini. Kemenangan yang bukan hanya angka—tetapi pesan keras bahwa Marquez masih jadi raja di lintasan.

Ironisnya, momen manis ini diwarnai insiden pahit. Sang adik, Alex Marquez, tersungkur di lap kedua setelah bertabrakan dengan Joan Mir. Namun, itu justru membuka peluang lebih besar bagi Marc untuk menjauh dalam klasemen. Kini ia unggul 120 poin—jarak yang nyaris mustahil dikejar dalam tiga seri balapan.

Di podium, Pedro Acosta berdiri tegap di posisi ketiga. Podium pertamanya musim ini terasa seperti ledakan emosi, karena ia berhasil menahan tekanan dari Pecco Bagnaia yang harus puas di posisi keempat. Sementara itu, Raul Fernandez menikmati hasil terbaiknya di MotoGP dengan finis kelima—buah dari kerja keras tanpa henti.

Fabio Quartararo, meski tak dominan, berhasil finis keenam, membuktikan bahwa semangat belum padam. Jorge Martín perlahan bangkit, menyusul di urutan ketujuh, sementara Fermín Aldeguer menampilkan aksi overtaking yang membuat bulu kuduk merinding untuk finis kedelapan.

Brad Binder dan Pol Espargaro melengkapi sepuluh besar—pembalap-pembalap yang terus mencoba menembus dominasi sang Baby Alien.

Di Brno, Marquez bukan hanya mengumpulkan poin. Ia menyulut kembali cinta jutaan orang terhadap balap motor. Sebuah pertunjukan yang penuh emosi, kekuatan, dan ketepatan. Mungkin dia bukan pembalap termuda di grid hari ini, tapi hatinya—dan gas tangannya—masih yang paling ganas.

Continue Reading

Trending