Connect with us

Event

Honda Monkey 2025 Tampil Lebih Fresh di IIMS, Harga Tembus Rp 87 Jutaan!

Published

on

Honda kembali meramaikan panggung Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 dengan menghadirkan Honda Monkey terbaru. Motor mungil ikonik ini mendapat sentuhan segar dengan pilihan warna dan striping terbaru, tetap mempertahankan desain klasik yang telah melekat sejak generasi pertama.

Tampilan Baru, Tetap Ikonik

Honda Monkey 2025 kini hadir dengan warna terbaru Pearl Cadet Gray, memberikan kesan lebih modern dengan dominasi warna abu-abu. Varian ini melengkapi pilihan warna Millennium Red dan Turmeric Yellow, yang juga mendapatkan kombinasi warna baru untuk menambah daya tariknya.

Bodi compact dengan lekuk khas tetap menjadi identitas utama Honda Monkey. Desain ini semakin menonjol dengan detail yang dibuat secara terpisah, memberikan tampilan unik yang menarik perhatian di jalan.

Performa Tetap Andal

Di sektor dapur pacu, Honda Monkey masih mengandalkan mesin 125cc SOHC berpendingin udara dengan teknologi PGM-FI, yang menghasilkan tenaga 6,9 kW @ 6.750 rpm dan torsi 11 Nm @ 5.500 rpm.

Fitur modern juga disematkan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan berkendara, termasuk panel meter digital berbentuk bulat, pencahayaan full LED, serta sistem pengereman ABS 1-channel dengan IMU, yang mencegah roda belakang terangkat saat pengereman mendadak.

Harga Honda Monkey 2025

Dengan segala keunggulannya, Honda Monkey 2025 dibanderol Rp 87.170.000 (OTR DKI Jakarta). Motor ini tidak hanya sekadar kendaraan, tetapi juga simbol gaya hidup bagi pecinta otomotif yang ingin tampil beda!

Event

Morbidelli Days China 2025: Kebangkitan DNA Italia di Tanah Inovasi Tiongkok

Published

on

By

Suara mesin kembali bergema dari timur. Di bawah langit Chengdu yang modern dan penuh semangat, Morbidelli Days China 2025 menjadi saksi kebangkitan merek legendaris Italia dalam wujud baru yang lebih maju dan global.

Lebih dari 500 peserta dari 40 negara — mulai dari jurnalis, teknisi, distributor, hingga mitra industri — berkumpul untuk menyaksikan babak baru sejarah Morbidelli. Acara ini bukan sekadar perayaan, tapi sebuah momen simbolis lahirnya sinergi desain Italia dengan kecanggihan industri Tiongkok.

Ziyang adalah lompatan kami menuju era baru manufaktur cerdas, tempat di mana desain Italia, inovasi Tiongkok, dan visi global berpadu untuk mendefinisikan ulang masa depan mobilitas,” ujar George Wang, Presiden Keeway Group, yang menaungi Morbidelli.

Dalam satu dekade terakhir, Keeway Group berevolusi pesat dari sekadar eksportir menjadi pemain global penuh, dengan jaringan kantor di Italia, Spanyol, Indonesia, AS, hingga Tiongkok, mempekerjakan lebih dari 2.000 tenaga ahli di seluruh dunia. Visi mereka jelas: memproduksi lebih dari satu juta sepeda motor per tahun pada 2028.

Kompleks industri baru di Ziyang kini menjadi pusat produksi inti motor-motor Morbidelli berkapasitas menengah dan besar. Di atas lahan 70.000 meter persegi, berdiri fasilitas modern dengan lini perakitan AGV otomatis, inspeksi kualitas berbasis AI, dan sistem Digital Twin yang memantau setiap proses secara real time.

Kapasitas awal mencapai 230.000 unit per tahun, dengan potensi ekspansi hingga setengah juta unit pada tahap kedua. Ambisi besar ini menegaskan tekad Morbidelli untuk kembali menjadi nama yang disegani dalam dunia roda dua.

Setelah menyaksikan proses produksi, para peserta diajak ke Chengdu Tianfu International Circuit — sirkuit berlisensi FIA Grade A dan FIM Standard A — untuk merasakan langsung sensasi performa motor Morbidelli terbaru.

Dari trek F2 sepanjang 3,2 km hingga sirkuit gokart teknikal 1,1 km, hingga trek off-road dengan batu, kerikil, dan gundukan ekstrem, setiap model seperti T1002V, T502X, hingga T250X PRO menunjukkan jati diri Morbidelli: sporty, presisi, dan penuh karakter.

Suspensi yang bisa disesuaikan, sistem ABS dual-channel, serta traksi yang stabil di berbagai permukaan membuktikan satu hal — Morbidelli bukan sekadar nama legendaris, tapi ikon yang bangkit dengan kekuatan baru.

Acara ditutup dengan gala dinner elegan di Hotel Lin Kong Jin Jiang, tempat para tamu dari lima benua bersulang untuk masa depan mobilitas dunia. Malam itu, bukan hanya mesin yang bergetar — tapi juga semangat Italia yang kembali hidup dalam denyut inovasi Tiongkok.

Continue Reading

Event

Insiden Marquez Jadi Alarm Keras, Pebalap Desak Perbaikan Sirkuit Mandalika

Published

on

By

Sirkuit Mandalika kembali jadi sorotan dunia usai insiden mengerikan yang menimpa Marc Marquez dalam balapan MotoGP Indonesia 2025, Minggu (5/10/2025). Tabrakan antara Marquez dan Marco Bezzecchi tak hanya membuat penonton terhenyak, tetapi juga memicu diskusi serius soal standar keselamatan lintasan.

Salah satu yang paling vokal, Alex Marquez, menegaskan kondisi gravel di Mandalika harus segera dibenahi. Ia mengingatkan bahwa detail kecil di trek bisa berakibat besar bagi nyawa pebalap.
“Begitu terjatuh dengan kecepatan tinggi, insting pertama kami adalah menahan tubuh. Tapi ketika gravel tidak berfungsi sebagaimana mestinya, risiko cedera justru semakin parah. Tahun lalu saya juga mengalami hal yang sama di sini,” ujar Alex, dikutip dari Motosan.es.

Alex juga menyinggung padatnya kalender MotoGP musim ini—dengan 22 seri dan 44 kali start—yang membuat potensi cedera makin tinggi. “Kami semua ingin aksi yang seru, tapi jangan lupakan satu hal: kami juga butuh perlindungan,” tegas pebalap Gresini Ducati itu.

Senada, Luca Marini menilai kecelakaan Marquez-Bezzecchi seharusnya insiden biasa, namun kondisi gravel yang tidak tertata membuat keduanya terhempas keras dan terguling jauh.
“Saya rasa cedera Marc bukan murni karena tabrakan, tapi akibat benturan langsung dengan gravel. Ini menyedihkan, karena bagi seorang pebalap, keselamatan adalah segalanya,” kata Marini penuh emosi.

Para pebalap berharap pihak penyelenggara MotoGP segera mengambil langkah nyata, bukan hanya di Mandalika tapi juga di sirkuit lain. “Tahun depan harus ada perbaikan. Sayangnya, untuk Marc sudah terlambat. Kami hanya bisa berharap ia tidak sampai harus operasi,” lanjut Marini.

Serangkaian komentar pedas ini menjadi peringatan keras bagi MotoGP dan Mandalika. Dengan jadwal balapan yang makin padat dan persaingan yang semakin brutal, aspek keselamatan tak bisa lagi ditawar. Mandalika harus berbenah, demi mencegah tragedi serupa terulang di masa depan.

Continue Reading

Event

Penonton MotoGP Indonesia 2025 Pecah Rekor 140 Ribu Jiwa

Published

on

By

Sirkuit Mandalika kembali jadi saksi sejarah. Gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 mencatat lonjakan luar biasa dengan total 140.324 penonton selama tiga hari penyelenggaraan. Angka ini bukan hanya melampaui catatan 2024 (121 ribu) dan 2023 (102 ribu), tapi juga menegaskan Mandalika sebagai magnet baru MotoGP dunia.

Atmosfernya benar-benar membara. Dari tribun utama hingga bukit-bukit sekitar sirkuit, lautan manusia bersorak mengiringi duel para gladiator MotoGP. Sorotan kamera tak hanya menangkap kecepatan motor di lintasan, tapi juga senyum, sorak, dan bahkan air mata haru para fans yang menyaksikan momen tak terlupakan di tanah Lombok.

Bagi wisatawan mancanegara, Mandalika bukan sekadar arena balap. Panorama laut biru, hamparan bukit hijau, keramahan masyarakat lokal, hingga kuliner Nusantara jadi pengalaman lengkap yang membuat mereka jatuh cinta. Angela, wisatawan asal Spanyol, menyebut Mandalika sebagai “surga MotoGP dengan rasa Indonesia.”

Hal senada datang dari Luca Moretti, penggemar asal Italia. “Saya sudah menonton banyak seri di Eropa, tapi tidak ada yang seindah ini. Mandalika berbeda. Balapannya cepat, tapi hatinya hangat,” ujarnya penuh kagum.

Menurut Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), catatan rekor ini bukan hanya kemenangan MotoGP Indonesia, tetapi juga kemenangan pariwisata nasional. “Mandalika kini bukan hanya sirkuit, melainkan simbol wajah baru Indonesia di mata dunia. Kecepatan, keindahan, dan semangat berpadu menjadi energi yang tak tertandingi,” tegasnya.

Ajang MotoGP Mandalika 2025 pun membuktikan: Indonesia bukan sekadar tuan rumah, tapi panggung dunia yang membius jutaan hati.

Continue Reading

Trending