Moto GP
Vinales Semakin Nyetel dengan KTM, Tampil Impresif di Qatar Meski Kena Penalti
Adaptasi Maverick Vinales bersama tim pabrikan KTM mulai membuahkan hasil positif. Pada seri MotoGP Qatar 2025 di Sirkuit Losail, pembalap asal Spanyol ini tampil memukau dengan performa solid, baik dalam sesi sprint maupun balapan utama.
Membesut RC16, Vinales sempat memimpin jalannya balapan utama, menyalip sejumlah nama besar termasuk Marc Marquez dan Francesco Bagnaia. Meski akhirnya disalip Marquez menjelang akhir race, Vinales tetap menunjukkan ketangguhan dengan mempertahankan kecepatan konsisten dan sistem pengereman yang sangat agresif. Ia sempat finish di posisi kedua, unggul atas Bagnaia yang tertinggal cukup jauh.
Sayangnya, euforia podium harus pupus karena Vinales dijatuhi penalti waktu tambahan 16 detik akibat pelanggaran aturan tekanan ban minimum. Hasil akhir membuatnya harus puas turun ke posisi 14. Meskipun begitu, dari segi pace dan handling, tak satu pun pembalap KTM lain—termasuk Brad Binder maupun Pedro Acosta—mampu menyaingi catatan waktunya.
Performa kuat ini menegaskan progres Vinales dalam mengoptimalkan potensi RC16, terutama jika dibandingkan dengan tunggangan lamanya, Aprilia RS-GP. Bahkan dalam sesi pra-podium, perbandingan itu terlontar secara spontan saat ia berdiskusi santai dengan Marquez dan Bagnaia. Vinales menyebut RC16 lebih agresif dan mampu mengerem lebih lambat, meski masih memiliki tantangan di sektor turning dan turbulensi saat slipstream.
Bagnaia yang berada di belakang Vinales selama beberapa lap juga mengonfirmasi betapa sulitnya mengikuti motor KTM karena turbulensi udara yang mengganggu kestabilan motor. Meski begitu, Vinales tetap puas dengan akselerasi RC16 di lintasan lurus yang disebutnya “sangat cepat”.

Secara keseluruhan, meski hasil akhir kurang maksimal karena penalti, penampilan Vinales di Qatar jadi sinyal kuat bahwa ia dan KTM telah menemukan chemistry-nya—dan siap mengancam dominasi para langganan podium di seri-seri berikutnya.
Moto GP
Kiandra Ramadhipa Tulis Sejarah! Start dari Posisi 24, Finis Juara di European Talent Cup Catalunya 2025!
Barcelona — Dari posisi ke-24 menuju podium tertinggi, Kiandra Ramadhipa membuktikan arti sebenarnya dari semangat pantang menyerah. Pebalap muda Indonesia ini menorehkan kemenangan paling menakjubkan di European Talent Cup Catalunya 2025 setelah menyalip 23 pembalap di lintasan penuh drama, Minggu (2/11/2025).
Meski dijatuhi penalti karena melaju terlalu pelan saat sesi kualifikasi, Ramadhipa menjawab semua keraguan dengan performa luar biasa di atas Honda Asia-Dream Racing Junior Team. Sejak lampu start menyala, remaja 16 tahun itu langsung tancap gas dan menunjukkan agresivitas yang tak banyak dimiliki pembalap seusianya.

Putaran demi putaran, Ramadhipa tampil seperti pejuang yang sedang menulis takdirnya sendiri. Di tengah lintasan yang kacau akibat banyaknya insiden, ia menembus kerumunan dan masuk ke posisi delapan besar hanya dalam waktu singkat.
Empat lap terakhir menjadi saksi keberanian seorang Ramadhipa. Dengan presisi racing line dan ketenangan luar biasa, ia melesat ke posisi terdepan. Duel menegangkan dengan sang juara bertahan, Carlos Cano, mencapai puncaknya di lap terakhir.
Melalui manuver slipstream sempurna di trek lurus utama, Ramadhipa berhasil menyalip di detik terakhir — menghasilkan photo finish yang membuat seluruh paddock terdiam sebelum akhirnya bergemuruh.

Kemenangan ini bukan sekadar angka di klasemen. Ini adalah bukti bahwa talenta muda Indonesia mampu mengguncang Eropa — dengan hati, keberanian, dan semangat yang tak bisa ditaklukkan.
Moto GP
Yamaha XSR900 GP 2026: Nostalgia Grand Prix yang Hidup Kembali untuk Hormati “The King” Kenny Roberts
Ada kalanya sebuah motor bukan hanya sekadar mesin dan roda, tapi juga kenangan yang berdenyut di setiap desis knalpotnya.
Yamaha membuktikan hal itu lewat kehadiran XSR900 GP 2026, edisi khusus yang didedikasikan untuk legenda balap dunia, Kenny Roberts — sang “Raja” yang mengubah wajah Grand Prix modern.
Dari 1978 hingga 1980, Roberts menorehkan sejarah dengan tiga gelar juara dunia berturut-turut bersama Yamaha. Sosoknya tak hanya menjadi ikon Amerika di lintasan 500cc, tapi juga simbol revolusi gaya balap modern yang menginspirasi generasi selanjutnya.
Kini, empat dekade berselang, semangat itu kembali dihidupkan lewat desain XSR900 GP 2026 yang sarat nostalgia.
Dibalut livery Legend Yellow dengan pola speedblock hitam khas Yamaha, motor ini seperti menghidupkan kembali era keemasan YZR500 — motor yang dulu membawa Roberts menuju kejayaan.
Bagi penggemar gaya retro, Yamaha juga menawarkan varian Legend Red, menghadirkan sentuhan klasik yang dipadukan dengan agresivitas desain modern.

Di balik tampilan retronya yang memikat, XSR900 GP tetap mengandalkan mesin CP3 890cc 3-silinder DOHC 4-tak, bertenaga 120 PS dan torsi puncak 93 Nm. Performanya tidak hanya menjanjikan tenaga, tetapi juga emosi di setiap tarikan gas — perpaduan sempurna antara heritage dan inovasi.
Tak ada perubahan besar dari sisi mekanikal dibanding XSR900 standar, namun dari sisi jiwa dan karakter, versi GP ini terasa lebih hidup.
Desain fairing bergaya Grand Prix klasik, kombinasi warna yang menggugah nostalgia, serta detail yang presisi menjadikan motor ini lebih dari sekadar tribute — ia adalah surat cinta untuk masa lalu.
Dengan banderol sekitar ¥1.430.000 (Rp150 jutaan), Yamaha XSR900 GP 2026 menjadi representasi sempurna dari semangat The King Kenny Roberts: berani, cepat, dan abadi
Moto GP
Veda Ega Pratama Siap Tampil di Moto3 2026 Bersama Honda Team Asia!
Kabar membanggakan datang dari lintasan balap dunia — pebalap muda Indonesia, Veda Ega Pratama, akhirnya selangkah lagi menuju Kejuaraan Dunia Moto3 musim 2026 bersama tim bergengsi Honda Team Asia!
Laporan eksklusif dari Sky Sport Italia (29/10/2025) mengungkap bahwa kesepakatan sudah hampir final. Veda, yang musim ini tampil luar biasa di Red Bull Rookies Cup 2025, disebut telah menjadi pilihan utama Honda Team Asia untuk menggantikan Taiyo Furusato, yang akan promosi ke kelas Moto2.

Performa Veda sepanjang musim 2025 memang sulit diabaikan. Pebalap asal Gunungkidul, Yogyakarta itu menutup musim sebagai runner-up klasemen akhir, dengan 181 poin, tiga kemenangan, dan konsistensi luar biasa dari total 14 race. Catatan yang membuktikan bahwa Indonesia punya talenta besar yang siap bersaing di level dunia.
“Setelah mendapat izin khusus untuk turun di ajang Moto3 2026, masa depan Veda kini tinggal menunggu waktu untuk diumumkan,” tulis Sky Sport Italia.

Langkah ini bukan sekadar promosi kelas — tapi simbol kebangkitan semangat balap Indonesia di panggung dunia. Dari sirkuit kecil di Gunungkidul hingga paddock Moto3, perjalanan Veda Ega Pratama adalah bukti nyata bahwa mimpi besar bisa jadi kenyataan dengan kerja keras, disiplin, dan determinasi tanpa batas.
Kini, publik tanah air tinggal menunggu pengumuman resmi dari Honda Team Asia. Jika benar terwujud, maka musim 2026 akan menjadi tahun bersejarah bagi Indonesia — saat bendera Merah Putih kembali berkibar di grid Moto3 dunia.
-
Motor2 years ago
Polytron Memperkenalkan 11 Fitur Baru pada Motor Listrik Fox-R
-
Mobil1 year agoPORSCHE RWB GARAPAN AKIRA NAKAI: MODIFIKASI YANG MENJADI INVESTASI SENI MEWAH
-
Motor10 months agoSuzuki DR-Z4 Series 2025: Andalan Baru di Segmen Motor Trail & Supermoto!
-
Motor1 year ago“Yamaha Luncurkan Motor Turing Ganteng di Indonesia! Ini Dia Harganya yang Bikin Melongo!”
-
Event2 years ago
Kia EV9 GT-Line Unjuk Gigi di GIIAS Bandung, Harganya Dekati Rp 2 Miliar OTR
-
Event2 years ago
Prestasi Gemilang: Ebon Raih Gelar Terbaik FFA 2 Tak 402 M Dragbike IDW Racertees Ekitoyama 2024
-
Mobil2 years ago
Suzuki Burgman Street 125 EX memiliki tingkat efisiensi bahan bakar yang luar biasa, dengan satu liter dapat menempuh jarak hingga 56 kilometer!
-
Motor3 months agoHonda Wave 125 Terbaru Resmi Meluncur di Thailand: Bebek Legendaris, Iritnya Bikin Dompet Senyum Lebar .
