Connect with us

Event

Marc Marquez: Debut Bersama Ducati dan Ancaman Tangguh untuk Musim 2024

Published

on

Marc Marquez, pembalap Gresini Racing, membuat ancaman yang signifikan kepada rival-rivalnya dalam sesi tes MotoGP di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia. Menyusul cobaan motor Ducati Desmosedici GP23 yang akan digunakannya di musim mendatang, Marquez menempati posisi keempat dengan catatan waktu 1 menit 29,424 detik. Pada putaran ke-46 dari total 49 putaran yang dilakukan, Marquez mencatatkan waktu tercepat, hanya berselisih +0,171 detik dari Maverik Vinales yang berada di posisi pertama.

Direktur Sport Gresini Racing, Michele Masini, mengungkapkan kepuasannya terhadap penampilan Marquez dan Alex Marquez dalam sesi tes tersebut. Masini juga menyoroti daya saing motor GP23 untuk persaingan gelar Juara Dunia di musim depan, menyebutnya lebih kompetitif dibandingkan dengan GP22.

Pujian datang dari sesama pembalap Ducati, dengan Francesco Bagnaia menyebut bahwa Marquez tampak menikmati pengendaraan dengan motor Ducati. Enea Bastianini juga memberikan pujian, menyatakan kecepatan Marquez yang fantastis. Bastianini optimis bahwa musim depan akan menjadi lebih menarik bagi tim Ducati, dengan semua pembalapnya tampil cepat.

Franco Morbidelli, yang kini membela Pramac Racing, menyatakan bahwa Marquez melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam uji coba tersebut. Marco Bezzecchi, pembalap Ducati tercepat dalam sesi tes kemarin, mengakui bahwa kecepatan Marquez tidak membuatnya terlalu terkejut.

Jorge Martin, runner-up MotoGP 2023 dari Pramac Racing, yakin bahwa Marquez akan menjadi pesaing yang lebih kompetitif dengan Ducati Desmosedici GP23 di musim depan. Kesimpulannya, debut Marquez bersama Ducati di hari pertama tes menjanjikan potensi kehadiran yang menantang dalam persaingan MotoGP mendatang.

Hasil Lengkap Tes MotoGP Valencia:
 RIDERTEAMTIME
1Maverick ViñalesAprilia Racing (RS-GP)1m 29.253s
2Brad BinderRed Bull KTM (RC16)+0.028s
3Marco BezzecchiVR46 Ducati (GP)+0.093s
4Marc MarquezGresini Ducati (GP)+0.171s
5Raul FernandezAprilia (RS-GP)+0.263s
6Alex MarquezGresini Ducati (GP)+0.385s
7Fabio Di GiannantonioVR46 Ducati (GP)+0.409s
8Enea BastianiniDucati Lenovo (GP)+0.543s
9Jack MillerRed Bull KTM (RC16)+0.648s
10Luca MariniRepsol Honda (RC213V)+0.703s
11Francesco BagnaiaDucati Lenovo (GP)+0.717s
12Fabio QuartararoMonster Yamaha (YZR-M1)+0.769s
13Joan MirRepsol Honda (RC213V)+0.798s
14Augusto FernandezTech3 GASGAS (RC16)+0.824s
15Jorge MartinPramac Ducati (GP)+0.899s
16Franco MorbidelliPramac Ducati (GP)+0.953s
17Johann ZarcoLCR Honda (RC213V)+1.030s
18Pedro AcostaTech3 GASGAS (RC16)+1.223s
19Alex RinsMonster Yamaha (YZR-M1)+1.311s
20Cal CrutchlowYamaha Test Rider (YZR-M1)+1.512s
21Takaaki NakagamiLCR Honda (RC213V)+1.723s
22Aleix EspargaroAprilia Racing (RS-GP)+3.059s
23Lorenzo SavadoriApriliaTest Rider (RS-GP)+3.431s

Event

Kawasaki Buka Masa Depan dan Rayakan Warisan Legenda di Japan Mobility Show 2025

Published

on

By

Tokyo – Kawasaki kembali menunjukkan taringnya di dunia roda dua lewat penampilan spektakuler di Japan Mobility Show 2025. Di tengah sorotan lampu pameran, tiga ikon — Z900RS SE, W Series, dan motor hidrogen prototype — menjadi simbol dari dua sisi Kawasaki: warisan legendaris dan masa depan penuh inovasi.

Booth Kawasaki kali ini seolah mengajak pengunjung melintasi waktu. Di satu sisi, ada nostalgia kuat dari W Series, yang memulai perjalanannya sejak model 650-W1 (Dub One) pertama kali meluncur pada tahun 1965. Enam dekade kemudian, mesin klasik ini tetap berdiri tegak sebagai ikon gaya retro dengan karakter mesin besar yang masih memesona hingga kini.
Tahun 2026 nanti akan menjadi momen bersejarah — ulang tahun ke-60 W Series, perayaan atas dedikasi dan semangat yang melahirkan banyak legenda roda dua Kawasaki.

Namun di sisi lain, Kawasaki juga memandang jauh ke depan. Di bawah gemerlap lampu pameran, hadir motor bermesin hidrogen — simbol komitmen pabrikan hijau ini dalam menghadirkan solusi mobilitas masa depan yang ramah lingkungan tanpa mengorbankan performa dan karakter sport khas Kawasaki. Mesin ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi dan emisi rendah bisa berjalan berdampingan.

Tak kalah menarik, Z900RS SE terbaru tampil gagah dengan warna Fireball yang ikonik. Sentuhan suspensi Öhlins, rem Brembo, serta fitur elektronik modern seperti IMU-based KCMF, Quick Shifter, dan cruise control menjadikannya bukan sekadar motor retro — tapi paket sempurna antara gaya klasik dan teknologi masa kini.
Bagi penggemar gaya balap vintage, Z900RS CAFE menawarkan pesona Superbike klasik dengan fairing depan khas dan detail autentik seperti logo Kawasaki Heritage serta knalpot bergaya megafon yang menggugah memori masa lalu.

Lebih dari sekadar pameran, kehadiran Kawasaki di JMS 2025 adalah perayaan DNA “Let the Good Times Roll” — semangat yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan dunia roda dua.

Continue Reading

Event

Morbidelli Days China 2025: Kebangkitan DNA Italia di Tanah Inovasi Tiongkok

Published

on

By

Suara mesin kembali bergema dari timur. Di bawah langit Chengdu yang modern dan penuh semangat, Morbidelli Days China 2025 menjadi saksi kebangkitan merek legendaris Italia dalam wujud baru yang lebih maju dan global.

Lebih dari 500 peserta dari 40 negara — mulai dari jurnalis, teknisi, distributor, hingga mitra industri — berkumpul untuk menyaksikan babak baru sejarah Morbidelli. Acara ini bukan sekadar perayaan, tapi sebuah momen simbolis lahirnya sinergi desain Italia dengan kecanggihan industri Tiongkok.

Ziyang adalah lompatan kami menuju era baru manufaktur cerdas, tempat di mana desain Italia, inovasi Tiongkok, dan visi global berpadu untuk mendefinisikan ulang masa depan mobilitas,” ujar George Wang, Presiden Keeway Group, yang menaungi Morbidelli.

Dalam satu dekade terakhir, Keeway Group berevolusi pesat dari sekadar eksportir menjadi pemain global penuh, dengan jaringan kantor di Italia, Spanyol, Indonesia, AS, hingga Tiongkok, mempekerjakan lebih dari 2.000 tenaga ahli di seluruh dunia. Visi mereka jelas: memproduksi lebih dari satu juta sepeda motor per tahun pada 2028.

Kompleks industri baru di Ziyang kini menjadi pusat produksi inti motor-motor Morbidelli berkapasitas menengah dan besar. Di atas lahan 70.000 meter persegi, berdiri fasilitas modern dengan lini perakitan AGV otomatis, inspeksi kualitas berbasis AI, dan sistem Digital Twin yang memantau setiap proses secara real time.

Kapasitas awal mencapai 230.000 unit per tahun, dengan potensi ekspansi hingga setengah juta unit pada tahap kedua. Ambisi besar ini menegaskan tekad Morbidelli untuk kembali menjadi nama yang disegani dalam dunia roda dua.

Setelah menyaksikan proses produksi, para peserta diajak ke Chengdu Tianfu International Circuit — sirkuit berlisensi FIA Grade A dan FIM Standard A — untuk merasakan langsung sensasi performa motor Morbidelli terbaru.

Dari trek F2 sepanjang 3,2 km hingga sirkuit gokart teknikal 1,1 km, hingga trek off-road dengan batu, kerikil, dan gundukan ekstrem, setiap model seperti T1002V, T502X, hingga T250X PRO menunjukkan jati diri Morbidelli: sporty, presisi, dan penuh karakter.

Suspensi yang bisa disesuaikan, sistem ABS dual-channel, serta traksi yang stabil di berbagai permukaan membuktikan satu hal — Morbidelli bukan sekadar nama legendaris, tapi ikon yang bangkit dengan kekuatan baru.

Acara ditutup dengan gala dinner elegan di Hotel Lin Kong Jin Jiang, tempat para tamu dari lima benua bersulang untuk masa depan mobilitas dunia. Malam itu, bukan hanya mesin yang bergetar — tapi juga semangat Italia yang kembali hidup dalam denyut inovasi Tiongkok.

Continue Reading

Event

Insiden Marquez Jadi Alarm Keras, Pebalap Desak Perbaikan Sirkuit Mandalika

Published

on

By

Sirkuit Mandalika kembali jadi sorotan dunia usai insiden mengerikan yang menimpa Marc Marquez dalam balapan MotoGP Indonesia 2025, Minggu (5/10/2025). Tabrakan antara Marquez dan Marco Bezzecchi tak hanya membuat penonton terhenyak, tetapi juga memicu diskusi serius soal standar keselamatan lintasan.

Salah satu yang paling vokal, Alex Marquez, menegaskan kondisi gravel di Mandalika harus segera dibenahi. Ia mengingatkan bahwa detail kecil di trek bisa berakibat besar bagi nyawa pebalap.
“Begitu terjatuh dengan kecepatan tinggi, insting pertama kami adalah menahan tubuh. Tapi ketika gravel tidak berfungsi sebagaimana mestinya, risiko cedera justru semakin parah. Tahun lalu saya juga mengalami hal yang sama di sini,” ujar Alex, dikutip dari Motosan.es.

Alex juga menyinggung padatnya kalender MotoGP musim ini—dengan 22 seri dan 44 kali start—yang membuat potensi cedera makin tinggi. “Kami semua ingin aksi yang seru, tapi jangan lupakan satu hal: kami juga butuh perlindungan,” tegas pebalap Gresini Ducati itu.

Senada, Luca Marini menilai kecelakaan Marquez-Bezzecchi seharusnya insiden biasa, namun kondisi gravel yang tidak tertata membuat keduanya terhempas keras dan terguling jauh.
“Saya rasa cedera Marc bukan murni karena tabrakan, tapi akibat benturan langsung dengan gravel. Ini menyedihkan, karena bagi seorang pebalap, keselamatan adalah segalanya,” kata Marini penuh emosi.

Para pebalap berharap pihak penyelenggara MotoGP segera mengambil langkah nyata, bukan hanya di Mandalika tapi juga di sirkuit lain. “Tahun depan harus ada perbaikan. Sayangnya, untuk Marc sudah terlambat. Kami hanya bisa berharap ia tidak sampai harus operasi,” lanjut Marini.

Serangkaian komentar pedas ini menjadi peringatan keras bagi MotoGP dan Mandalika. Dengan jadwal balapan yang makin padat dan persaingan yang semakin brutal, aspek keselamatan tak bisa lagi ditawar. Mandalika harus berbenah, demi mencegah tragedi serupa terulang di masa depan.

Continue Reading

Trending